Selain itu pengendalian aspek keselamatan konstruksi dilakukan melalui pemenuhan Safety Security and Environment (QHSSE) Plan dan Undang-undang yang berlaku, serta disampaikan dalam laporan QHSSE, sedangkan untuk menjaga kualitas pekerjaan, dilakukan banyak pengujian baik material maupun site test dan laporan pekerjaan yang disampaikan dalam rapat-rapat koordinasi proyek.
“Hutama Karya melibatkan tenaga kerja lokal dalam proyek ini, mulai dari tukang batu, keamanan hingga tenaga ahli K3, engineering staff, maupun tenaga MEP. Desain rumah sakit juga menggunakan arsitektur Bali, termasuk fasad, menggunakan batu paras jogja, terracotta dan bata press, sementara pada atap menggunakan celedu dan murda,” tutup Adjib Al Hakim, EVP Sekretaris Perusahaan Hutama Karya.
Diharapkan dengan telah diresmikannya dan segera beroperasinya RSUP Prof. Dr. I.G.N.G. Ngoerah ini dapat menjadi rumah sakit rujukan pusat pelayanan Ibu dan Anak untuk daerah Bali dan Nusa Tenggara mengingat tingginya kebutuhan akan pelayanan kesehatan Ibu dan Anak yang terpadu, dengan jumlah rumah sakit ibu dan anak yang masih sedikit di daerah ini.