Suara.com - Wakil Menteri BUMN Kartika Wirjoatmodjo menegaskan PT Indofarma Tbk (INAF) tengah berusaha untuk membayarkan gaji pegawai sebesar Rp 95 miliar. Salah satu caranya, dengan menjual aset-aset Indofarma yang tersisa.
"Untuk itu mereka lakukan efisiensi sehingga nanti untuk pegawai kita sedang menyediakan penjualan aset yang akan kita jual bertahap untuk menyelesaikan isu kepegawaian supaya mendapatkan efisien ke depan," ujarnya di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (2/9/2024).
Pria yang kerap disapa Tiko ini melanjutkan, pihaknya akan mengubah bisnis Indofarma di masa depan.
Ke depan, Indofarma tidak lagi menyediakan produk yang tersedia atau ready stock, tapi hanya akan mengerjakan pesanan alat kesehatan dari pihak lain.
Baca Juga: Ngeluh ke DPR Anggaran Kecil, Erick Thohir: Tak Sebanding dengan Kontribusi BUMN
"Kami merencanakan Indofarma ini akan menjadi perusahaan yang istilahnya made to order, makloon," ucap dia.
Mantan Bos Bank Mandiri ini kembali menjelaskan, Indofarma nanti hanya memproduksi alat-alat kesehatan dari pesanan induk usaha PT Biofarma (Persero). Upaya ini merupakan bagian dari efisiensi.
"Di mana nanti mereka ada pesan dari Biofarma dan mereka memproduksi untuk itu mereka lakukan efisiensi," kata dia.
Terkait dengan kasus di Indofarma, Tiko menyerahkannya kepada Kejaksaan Agung. Pihaknya menambahkan, Indofarma juga baru lepas restrukturisasi utang terhadap para kreditur.
"Untuk kasus Indofarma saat ini memang ada fraud yang sedang ditangani kejaksaan, dan kami baru menyelesaikan PKPU," pungkas Tiko.