Suara.com - Anggaran yang dialokasikan untuk pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara pada tahun 2025 mengalami penurunan yang signifikan di era Presiden terpilih Prabowo Subianto.
Hal ini memunculkan pertanyaan mengenai dampak pemangkasan anggaran terhadap laju pembangunan IKN.
Dikutip dari Buku Nota Keuangan RAPBN 2025, total anggaran untuk keberlanjutan pembangunan IKN tahun depan hanya sebesar Rp 143,1 miliar. Jumlah ini jauh menyusut dibandingkan anggaran yang dihabiskan pemerintah hingga Juli 2024, yakni Rp 42,5 triliun.
Padahal secara total, anggaran infrastruktur pada tahun depan mencapai Rp400,3 triliun yang akan disiapkan Prabowo. Itu artinya porsi duit yang disiapkan hanya sekitar 0,36%.
Baca Juga: Ada Prabowo, Jokowi Singgung Hal Ini saat Pembukaan HLF MSP & IAF Ke-2 Joint Leaders Session 2024
Sebelumnya, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional, Suharso Monoarfa mengatakan anggaran untuk IKN senilai Rp 143,1 miliar tahun depan tersebar di sejumlah Kementerian dan Lembaga.
"Ada yang di-carry over dari Kementerian dan Lembaga yang sebelumnya, seperti menyelesaikan bandar Udara, sanitasi, jalan dan digitalisasi," kata dia. Dana tersebut belum termasuk anggaran untuk Otoritas IKN.
Merujuk pada dokumen Himpunan Rencana Kerja dan Anggaran Kementerian dan Lembaga Negara Tahun Anggaran 2025, anggaran untuk IKN memang tersebar di beberapa Kementerian dan Lembaga dalam bentuk program berbeda. Sayangnya, dokumen tersebut tak merinci alokasi anggaran untuk tiap program.
Researcher Center of Digital Economy and SMEs INDEF Izzudin Al Farras mengatakan penurunan anggaran IKN di RAPBN 2025 mencerminkan prioritas anggaran pemerintah.
"Setidaknya di RAPBN (2025) turun drastis, maka bisa kita baca prioritas pembangunan ke depan itu IKN tidak lagi seperti beberapa tahun terakhir," katanya dalam Diskusi Publik INDEF secara virtual.
Baca Juga: Padahal Mau Pensiun, Apa Alasan Gerindra Disebut Tertarik Gaet Jokowi?
"Mungkin masih lanjut, tapi tidak full capacity, seperti beberapa tahun terakhir karena anggarannya turun jauh untuk tahun depan (2025)," kata Izzudin.