Ekonomi Bergejolak, Pengusaha Hingga Pelaku Pasar 'Wait and See'

Kamis, 29 Agustus 2024 | 17:24 WIB
Ekonomi Bergejolak, Pengusaha Hingga Pelaku Pasar 'Wait and See'
Layar menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta Pusat, Senin (2/12/2023). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Head of Macroeconomic and Financial Market Research PT Bank Mandiri Tbk Dian Ayu Yustina menyampaikan bahwa pelaku usaha dan pelaku pasar saat ini sedang menantikan pemangkasan suku bunga acuan oleh bank-bank sentral di tingkat global.

“Saat ini sedang mulai periode optimisme, baik global maupun domestik. Karena, dari global saat ini kita sedang menunggu kapan waktunya bank sentral di seluruh dunia kan cut-rate,” ujar Dian dalam seminar bertajuk "Optimisme Baru Pembangunan Ekonomi Era Pemerintahan Prabowo-Gibran" di Jakarta, Kamis (29/8/2024).

Dia menyebut, bahwa semua bank sentral di dunia sudah membuka ruang untuk melakukan pemangkasan suku bunga acuan, termasuk Bank Indonesia (BI).

“Begitu juga dengan BI, dari statement Pak Perry Warjiyo (Gubernur BI) terakhir dari RDG, ruang penurunan suku bunga itu di kuartal IV-2024,” ujar Dian.

Baca Juga: MD Entertaiment Bakal Caplok 80% Saham Net TV Senilai Rp1,6 Triliun

Sementara itu, dari Amerika Serikat (AS), lanjutnya, pidato Ketua Federal Reserve (The Fed) Jerome Powell di Jackson Hole pada pekan lalu telah menunjukkan isyarat akan adanya pelonggaran moneter pada pertemuan September 2024 mendatang.

Sebagai informasi, The Fed akan menyelenggarakan pertemuan Federal Open Market Committee (FOMC) pada 17-18 September 2024 mendatang.

“Bulan depan, ini akan ada FOMC The Fed. Dan ekspektasi market hampir semua bilang akan turun. Sebagian turun 15 basis poin, sebagian turun 50 bps, even bigger, tapi tidak ada yang expect akan stay,” ujar Dian.

Dengan demikian, suku bunga The Fed diperkirakan mencapai kisaran 4,25 sampai 4,5 persen pada akhir tahun, sehingga turun total 100 basis poin.

Baca Juga: Transaksi Saham BYAN Tembus Rp101 Triliun, Siapa Pemborongnya?

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI