Nasib Kelas Menengah yang Ekonominya Empot-empotan

Kamis, 29 Agustus 2024 | 13:45 WIB
Nasib Kelas Menengah yang Ekonominya Empot-empotan
Pekerja melintas di kawasan Perkantoran Sudirman, Jakarta, Selasa (28/5/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Staf Ahli Menteri Koordinator Bidang Perekonomian RI Raden Pardede menyatakan sektor manufaktur menjadi opsi yang dapat menyelamatkan kelas menengah.

Saat ini boleh dikatakan kondisi ekonomi kelas menengah Tanah Air empot-empotan.

"Persoalan di kelas menengah, pilarnya itu sektor formal dan manufaktur yang produktivitasnya relatif tinggi," kata Raden dalam sebuah seminar di Jakarta, Kamis (29/8/2024).

Menurutnya, penurunan kelas menengah mulai terjadi usai pandemi COVID-19. Pada periode itu, ekonomi turut mengalami krisis.

Baca Juga: Peluang Resesi Ekonomi AS Meningkat

Sementara bantuan yang diberikan oleh pemerintah lebih banyak menyasar kelas miskin dan rentan, di sisi lain kelas atas cenderung relatif aman. Sedangkan kelas menengah relatif terdampak.

Bersamaan dengan itu, lanjut Raden, penciptaan lapangan kerja beberapa tahun terakhir lebih banyak terjadi di sektor informal dan sektor yang kurang produktif.

Misalnya, pekerjaan ojek daring yang lebih berfokus pada layanan jasa dibandingkan produksi.

"Strategi ke depan, kita harus masuk ke sektor yang lebih produktif dan formal, dalam hal ini manufaktur," ujar dia.

Baca Juga: Akselerasi UMKM dan Ekonomi Kreatif, bank bjb Dukung Gelaran West Java Festival 2024

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI