Transaksi Saham BYAN Tembus Rp101 Triliun, Siapa Pemborongnya?

Rabu, 28 Agustus 2024 | 18:05 WIB
Transaksi Saham BYAN Tembus Rp101 Triliun, Siapa Pemborongnya?
Pekerja mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) kembali menyentuh rekor tertinggi baru atau all time high ke level 7.672. Transaksi saham PT T Bayan Resources Tbk (BYAN) pun menembus Rp101,8 triliun pada hari ini Rabu (28/8/2024).

IHSG menguat 0,80 persen atau naik 60,99 poin, ditutup level 7.658,87 di Bursa Efek Indonesia (BEI).

IHSG bergerak variatif dari batas bawah di level 7.581 hingga batas atas pada level 7.672 setelah dibuka pada level 7.597.

Volume transaksi juga terbesar alias jumbo sepanjang tahun 2024 ini dengan nilai transaksi sebesar Rp115,89 triliun, sebanyak 26,01 miliar saham.

Baca Juga: Di Tengah Kasus Suap IPO, IHSG Sentuh Rekor Tertinggi Lagi

Adapun total nilai transaksi tersebut disumbang adanya transaksi crossing jumbo dari saham PT Bayan Resources Tbk (BYAN).

Transaksi saham BYAN mencapai Rp101,8 triliun pada harga Rp 13.888 per saham dengan total volume transaksi mencapai 7,33 miliar lembar.

Pada penutupan hari ini sebanyak 311 saham berhasil menguat, 280 saham melemah, dan 198 saham lainnya bergerak flat.

Kenaikan IHSG ini didukung oleh performa positif enam indeks sektoral yang mencatatkan penguatan signifikan. Sektor properti dan real estat menjadi pendorong utama dengan kenaikan sebesar 3,16 persen, mencerminkan minat investor yang terus meningkat pada sektor ini. Sektor energi menyusul dengan kenaikan 2,44 persen, didorong oleh kenaikan harga komoditas energi di pasar global.

Sektor barang konsumsi nonprimer juga mencatat penguatan 1,23 persen, sejalan dengan meningkatnya daya beli masyarakat yang mendorong penjualan produk-produk nonprimer. Sektor barang baku naik 1,03 persen, sektor keuangan menguat 0,43 persen, dan sektor infrastruktur menambah 0,15 persen ke penguatan IHSG.

Baca Juga: BRI Tampil Memukau di Semester I 2024, Laba Tunjukkan Prospek Positif

Namun, tidak semua sektor mencatatkan kenaikan. Lima sektor justru melemah meski IHSG berhasil mencetak rekor baru. Sektor teknologi mengalami pelemahan paling dalam dengan penurunan sebesar 1,40 persen, dipicu oleh aksi ambil untung setelah kenaikan signifikan di sesi sebelumnya.

Sektor barang konsumsi primer turun 0,14 persen, sementara sektor transportasi dan logistik melemah 0,30 persen. Sektor perindustrian dan kesehatan masing-masing turun 0,11 persen dan 0,09 persen.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI