Suara.com - PT Kereta Api Indonesia (Persero) atau KAI buka suara soal kereta bertingkat atau double decker yang belum beroperasi. Salah satunya, permasalahan teknis dalam operasional kereta api.
Direktur Utama PT KAI Commuter Indonesia (KCI) Asdo Artriviyanto, sebenarnya kereta double decker pernah di uji coba. Namun, sarana dan prasarana belum mendukung operasional gerbong double decker.
"Pernah kita coba di tahun 2019 rencana double decker akan kita masukkan ke Indonesia ini. Tapi, ternyata ruang bebasnya memang tidak memenuhi," ujarnya saat ditemui di Stasiun Gambir, Jakarta, Rabu (28/8/2024).
Menurut dia, jika dipaksakan untuk beroperasi, maka perlu merombak besar-besar mulai dari rel hingga terowongan.
Baca Juga: Operator Kereta Api Se-ASEAN Bakal Berkumpul di Bandung Bahas Perkembangan Perkeretaapian
"Dan itu effort-nya akan sangat besar untuk mengubah terowongan, jembatan, dan batas ruang bebasnya. Investasinya cukup besar juga," kata dia.
Dalam kesempatan yang sama, VP Public Relations KAI Anne Purba menambahkan, meski banyak hambatan, bukan tidak mungkin kereta double decker beroperasi di Indonesia.
Akan tetapi, perlu koordinasi dengan pemangku kepentingan hingga menambahkan teknologi baru.
"Kita harus berkoordinasi dengan DJKA, karena itu kan persinyalan, rel, kemudian teknologi semua prasarana itu memang harus kita cek apakah itu sudah siap atau tidak," pungkas Anne.
Baca Juga: Coret-coret Fasilitas KAI, Bule ini Terancam 3 Tahun Penjara