Suara.com - PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk atau BRI terus berkomitmen dalam mendorong pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), termasuk di sektor pertanian melalui Klaster Jeruk Sungai Penuh di Jambi.
Ketua Klaster Jeruk Sungai Penuh, Wartini, menjelaskan bahwa Kelompok Jeruk Desa Sungai Penuh merupakan kelompok tani yang fokus pada budidaya dan pengolahan buah jeruk.
“Kelompok ini terdiri dari petani lokal yang berupaya meningkatkan produktivitas dan penjualan jeruk dengan menjaga kualitas yang baik,” ujar Wartini.
Ia menambahkan, jeruk dari Kelompok Jeruk Desa Sungai Penuh dikenal dengan rasa manis dan segarnya, serta kualitas yang unggul. Hal ini dicapai berkat penggunaan teknik budidaya modern dan pemeliharaan yang intensif oleh para petani.
Baca Juga: Indeks Bisnis UMKM BRI Triwulan II 2024: Bisnis UMKM Mulai Membaik dan Prospektif
Wilayah Sungai Penuh memiliki banyak perkebunan jeruk, dengan mayoritas pembeli berasal dari luar kota. Keberhasilan klaster ini tercermin dari partisipasi mereka dalam bazaar klaster yang digelar pada acara BRILiaN Independence Week 2024, Jumat (16/8).
BRI mendukung Klaster Jeruk Sungai Penuh melalui pelatihan dan diskusi untuk berbagi pengetahuan dan pengalaman dalam budidaya hortikultura, khususnya jeruk.
“Kami bersyukur mengenal BRI sejak 2018 dan mendapat dukungan permodalan. Alhamdulillah, dari yang awalnya belum punya modal, sekarang usaha kami bisa berjalan dengan baik,” ungkap Wartini.
Ia berharap kerja sama dan dukungan BRI terus berlanjut, sehingga usaha masyarakat dapat berkembang lebih luas.
Direktur Bisnis Mikro BRI, Supari, menyatakan bahwa pemberdayaan Klaster Usaha dilakukan dengan membentuk kelompok usaha berdasarkan kesamaan usaha di wilayah tertentu, menciptakan kebersamaan dalam meningkatkan usaha anggota.
Baca Juga: Kredit UMKM BRI Tembus Rp1.095 Triliun, NPL Terjaga di Level Aman 3,05%
Hingga akhir Juli 2024, BRI telah memiliki 31.488 klaster usaha dalam program Klasterku Hidupku, serta menyelenggarakan 2.184 pelatihan.
Supari menambahkan bahwa program Klasterku adalah strategi yang menekankan pemberdayaan di atas pembiayaan.
"Secara umum, strategi bisnis mikro BRI pada 2024 akan fokus pada pemberdayaan sebelum pembiayaan. Sebagai bank yang berkomitmen pada UMKM, BRI memiliki kerangka pemberdayaan yang dimulai dari fase dasar, integrasi, hingga interkoneksi,” ujar Supari.
Hingga akhir Juni 2024, BRI telah menyalurkan kredit kepada UMKM senilai Rp1.095,64 triliun, atau 81,69 persen dari total penyaluran kredit BRI. Ini menunjukkan komitmen BRI dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional melalui penciptaan lapangan kerja di segmen UMKM dengan penyaluran kredit yang berkualitas.
Secara rinci, penyaluran kredit BRI kepada segmen UMKM terdiri dari segmen mikro sebesar Rp623 triliun, segmen kecil Rp232,3 triliun, segmen konsumer Rp198,8 triliun, dan segmen menengah sebesar Rp41,5 triliun.