Produksi Beras di September Bakal Pecah Rekor Tertinggi, Harganya Bisa Murah?

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 26 Agustus 2024 | 17:05 WIB
Produksi Beras di September Bakal Pecah Rekor Tertinggi, Harganya Bisa Murah?
Menteri Pertanian Amran Sulaiman [via Antara]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman menyebut produksi beras nasional bakal memecahkan rekor tertinggi selama 10 tahun di September 2024. Hal itu dilihatnya, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS).

Amran memaparkan, ditargetkan produksi beras bulan tersebut bisa mencapai 2,8 juta ton.

"Ini September 2,8 juta ton sebelumnya tidak pernah terjadi. Di bulan September karena gerakan pompa, gerakan oplah tidak pernah terjadi 10 tahun, ini yang terbaca 5 tahun," ujar Amran dalam rapat kerja dengan Komisi IV DPR RI di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Senin (26/8/2024).

Amran melanjutkan, produksi beras di September ini juga lebih tinggi dibandingkan bulan Juni dan Juli. Namun, lebih rendah saat panen raya di Mei yang mencapai 3,6 juta ton.

Baca Juga: Update Kebutuhan Pokok: Harga Daging Sapi Naik, Minyak Goreng Turun

"Kemudian Agustus 2,8 juta ton, ini tiga sampai empat tahun terakhir tertinggi. Ini Oktober data BPS, ini Oktober 2,5 juta tertinggi selama 5 tahun hasil pompa kita," ucap dia.

Amran menuturkan, memang biang kerok lesunya produksi beras memang adanya fenomena El nino yang membuat cuaca kering berkepanjangan.

Kondisi ini, menurut dia, akan terus berlanjut untuk ke depannya.

"Ada surat tertulis BMKG tembuskan ke Presiden kemudian ke Menteri, ada tekanan. Kalau kita tidak lakukan pompanisasi, oplah, kami pastikan impor 3 juta ton itu bisa 5 sampai 7 juta ton. Kita harus siapkan karena melihat kenyataan di lapangan terlalu banyak masalah yang kita hadapi, iklim El Nino overlap dengan kekeringan," ucap dia.

Baca Juga: KPK Wajib Selidiki Skandal Demurrage Impor Beras Rp 294 Miliar, Ini Alasannya

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI