Harga Migas Hingga AMMN Dongkrak Kinerja Medco

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 26 Agustus 2024 | 15:42 WIB
Harga Migas Hingga AMMN Dongkrak Kinerja Medco
MedcoEnergi. (wikipedia.org)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) memaparkan kinerja operasional dan finansial yang kuat didukung oleh harga komoditas yang lebih tinggi. Kinerja ini memungkinkan Perseroan membagikan dividen final tahun 2023 sebesar USD 45 juta, sehingga total dividen yang dibayarkan untuk tahun buku 2023 mencapai USD70 juta atau Rp45 per lembar saham, meningkat 16 persen dari tahun 2022.

Perseroan melaporkan EBITDA sebesar USD 650 juta untuk semester pertama di 2024, melebihi USD 634 juta dari yang dilaporkan pada periode yang sama di 2023.

Laba bersih mencapai USD 201 juta, didorong oleh realisasi harga minyak dan gas yang lebih tinggi serta kontribusi Amman Mineral (AMMN) yang lebih besar.

Direktur & Chief Operating Officer Medco Energi, Ronald Gunawan mengatakan, dividen yang lebih tinggi baru-baru ini juga menunjukkan komitmen perseroan yang berkelanjutan untuk memberikan penghargaan kepada para pemegang saham.

Baca Juga: SKK Migas Ungkap SCM Summit Hasilkan Banyak Kerja Sama di Industri Hulu Migas

"Kami akan terus menciptakan nilai bagi pemegang saham dan memastikan keberlanjutan Perseroan melalui keunggulan operasional dan komitmen ESG," ujarnya dalam paparan publik Live secara virtual, Senin (26/8/2024).

Sedangkan, untuk produksi Minyak & Gas sebesar 145 – 150 mboepd, biaya tunai unit Minyak & Gas dibawah USD 10/boe dan belanja modal untuk Minyak & Gas sebesar USD 350 juta dan Ketenagalistrikan sebesar USD 80 juta.

Produksi Minyak & Gas MedcoEnergi sebesar 153 mboepd, di atas panduan, namun 5 persen lebih rendah dari semester pertama 2023. Hal ini terutama disebabkan oleh berkurangnya working interest Corridor setelah perpanjangan PSC, permintaan gas pipa yang lebih rendah di Singapura serta divestasi Blok 12W, Vietnam.

Faktor-faktor ini sebagian diimbangi oleh produksi minyak yang lebih tinggi dari Blok 60 Oman dan Natuna. Belanja modal Minyak & Gas sebesar USD 152 juta untuk pengembangan di Natuna, Corridor dan sumur-sumur produksi di Blok 60 Oman.

Di Medco Power, Pembangunan PLTS Bali Timur 25 MWp berjalan sesuai jadwal dan diperkirakan selesai pada akhir 2024 sementara pengembangan geotermal Ijen 34 MW tahap I berjalan dengan lancar dan akan selesai pada Q4 2024 dan akan beroperasi secara komersial di Q1 2025.

Baca Juga: Perlu Keberpihakan Terhadap Industri Hulu Migas untuk Capai Ketahanan Energi

Sementara di sektor Pertambangan Tembaga dan Emas, proyek smelter AMMN telah memasuki tahap commissioning pada 31 Mei 2024, dengan produksi pertama katoda tembaga diharapkan pada Q4 2024. AMMN juga telah menerima izin dari Kementerian Perdagangan untuk mengekspor konsentrat tembaga hingga 31 Desember 2024.

Hingga saat ini, MedcoEnergi juga terus melakukan deleveraging melalui penawaran tender dan pembelian kembali Surat Utang Dollar AS sebesar AS$231 juta di 2024. Fitch dan S&P telah meningkatkan peringkat kredit MedcoEnergi menjadi BB-, menunjukkan keberhasilan eksekusi strategi pertumbuhan dan deleveraging yang konsisten.

Di bidang Environmental, Social and Governance (ESG), MedcoEnergi telah menerbitkan Laporan Keberlanjutan tahun 2023 dengan kualitas pengungkapan yang lebih baik dengan meningkatkan jumlah indikator kinerja GRI yang diungkapkan dan dilakukan assurance independen oleh E&Y dari tahun ke tahun. Perseroan juga mencapai Target Interim 2025, dua tahun lebih cepat dari rencana.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI