Kelahiran Ajaib di Atas Gelombang, Bayi Perempuan Lahir di Kapal ASDP

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 26 Agustus 2024 | 12:40 WIB
Kelahiran Ajaib di Atas Gelombang, Bayi Perempuan Lahir di Kapal ASDP
Bayi Ira Puspadewi Lahir di atas KMP Tanjung Madlaha yang Dioperasikan ASDP Saat Perjalanan menuju Tual/[Dokumentasi ASDP]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Cerita menarik kembali hadir di Kapal penyeberangan ASDP. Kali ini, terdapat bayi yang lahir saat perjalanan di atas kapal yang dioperasikan PT ASDP Indonesia Ferry (Persero).

Kala itu, tangis pertama bayi terdengar, perasaan lega dan syukur memenuhi hati semua orang di atas kapal perintis di belahan timur Tanah Air.

Mereka baru saja menjadi saksi dari kelahiran yang luar biasa—kelahiran seorang putri yang memulai hidupnya di atas samudera, ditemani oleh ketulusan, kebersamaan dan harapan.

Pada 24 Agustus 2024, pukul 18.13 WIT, di atas gelombang laut yang memisahkan Tam, Tayando, dan Tual, sebuah keajaiban terjadi. Di tengah pelayaran KMP Tanjung Madlahar, lahirlah seorang putri yang kelak akan dikenal sebagai Ira Puspadewi Tatroman.

Kelahirannya bukan hanya sebuah momen yang penuh haru, tetapi juga simbol dari ketangguhan, keberanian, dan harapan yang tak pernah padam, bahkan di tengah tantangan yang tampaknya tak terduga.

Bayi Ira Puspadewi Lahir di atas KMP Tanjung Madlaha yang Dioperasikan ASDP Saat Perjalanan menuju Tual/[Dokumentasi ASDP]
Bayi Ira Puspadewi Lahir di atas KMP Tanjung Madlaha yang Dioperasikan ASDP Saat Perjalanan menuju Tual/[Dokumentasi ASDP]

Perjalanan panjang dan menegangkan Ira bermula ketika sang ibu, setelah empat hari dalam penanganan medis di Tam tanpa kemajuan berarti dalam proses persalinan, dirujuk ke Tual.

Dengan waktu yang terus berjalan dan kondisi yang mendesak, keputusan untuk melakukan perjalanan ini diambil-sebuah keputusan yang penuh dengan keyakinan, meskipun risiko melahirkan di tengah lautan membayangi.

Sekitar satu jam setelah meninggalkan dermaga Tam menuju Tayando, momen yang dinanti tiba. Di tengah desiran angin laut dan deru mesin kapal, sang ibu mulai merasakan kontraksi yang semakin kuat.

Tak ada rumah sakit, tak ada fasilitas yang lengkap-hanya kapal yang sedang mengarungi lautan. Namun, dalam keterbatasan itulah, kekuatan manusiawi dan solidaritas mulai bersinar.

Baca Juga: ASDP Siapkan 3 Kapal Layani Penyebrangan Perintis Menuju Raja Ampat

Di ruang yang sempit di atas kapal, sekelompok orang yang terdiri dari perawat, bidan, dan para awak kapal, khususnya Mualim 1 dan 2, bersatu padu dalam misi mulia ini. Dengan ketenangan dan profesionalisme, mereka membantu proses persalinan yang berjalan dengan lancar.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI