Di Tengah Polemik Raja Jawa, Proyek Istana Juga Buat Waskita Karya "Raja Utang"

Senin, 26 Agustus 2024 | 11:27 WIB
Di Tengah Polemik Raja Jawa, Proyek Istana Juga Buat Waskita Karya "Raja Utang"
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) sekali lagi mencatatkan diri sebagai BUMN konstruksi dengan beban utang paling besar.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) sekali lagi mencatatkan diri sebagai BUMN konstruksi dengan beban utang paling besar.

Ambisi membangun Ibu Kota Nusantara (IKN) menjadi salah satu alasan BUMN kontruksi memiliki beban utrang yang tinggi.

Dalam laporan Sinarmas Sekuritas baru-baru ini mengungkapkan BUMN konstruksi mengalami lonjakan utang akibat proyek IKN.

Dari empat BUMN konstruksi, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) mencatatkan jumlah utang terbesar.

Baca Juga: Waskita Karya Terapkan SMAP ISO 37001:2016 yang Tersertifikasi Badan Sertifikasi Asricert

PT Waskita Karya (Persero/WSKT) Tbk tercatat memiliki utang sebesar Rp81,33 triliun, atau 89 persen terhadap total asset.

Posisi kedua ditempati PT Wijaya Karya (Persero/WIKA) Tbk senilai Rp56,24 triliun (triwulan I-2024) atau setara 87 persen dari asset (triwulan I-2024).

Posisi ketiga adalah PT PP (Persero/PTPP) Tbk dengan jumlah tang sebesar Rp42,52 triliun, atau 73 persen dari nilai asetnya.

Selanjutnya PT Adhi Karya (Persero/ADHI) Tbk dengan nilai utangnya Rp26,94 triliun, atau setara 74 persen dari aset.

Head of Retail Research Sinarmas Sekuritas Ike Widiawati mencatat bahwa pemenang tender konstruksi untuk proyek di ibu kota baru itu di antaranya PT Adhi Karya Tbk (ADHI), PT Waskita Karya Tbk (WSKT), PT Wijaya Karya Tbk (WIKA), dan PT PP Tbk (PTPP).

Baca Juga: Kenapa Kepala Burung Istana Garuda IKN Tidak Menghadap Kanan? Ini Alasannya

“Masalahnya utang. Ditagih enggak bisa bayar,” kata Ike dalam Monthly Market Outlook Webinar bertajuk “Menilik Peluang IKN dan Sektor Konstruksi” secara virtual pada Kamis pekan lalu.

Selain itu kondisi utang, Sinarmas Sekuritas juga membeberkan kontrak baru bagi BUMN kontruksi itu. Untuk posisi juara ditempati PT Hutama Karya dengan perolehan kontrak anyar senilai Rp12,4 triliun.

Disusul PT Wijaya karya (Persero/WIKA) Tbk dengan kontrak baru Rp10,24 triliun, PT Adhi Karya (Persero/ADHI) Tbk senilai Rp10,2 triliun. Kemudian PT PP (Persero/PTPP) Tbk berhasil meraup kontrak baru senilai Rp9,65 triliun.

Dan yang paling buncit adalah PT Waskita Karya (Perser/WSKT) Tbk dengan kontrak baru Rp2,9 triliun.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI