Suara.com - Penari yang berpartisipasi untuk acara peresmian Gedung Aneuk Muda Aceh Unggul Hebat (AMANAH), membludak. Antusiasme mereka terlihat dalam sesi latihan perdana di Taman Sulthanah Shafiatuddin, Kota Banda Aceh.
“Hari ini, seperti yang kita lihat, program latihan bersama. Itu akan dilaksanakan untuk beberapa hari ke depan dan hari ini luar biasa antusiasme kawan-kawan untuk berpartisipasi dalam kegiatan AMANAH ini,” kata salah seorang pelatih tari, Zunaidillah Zakaria ditulis Minggu (25/8/2024).
Pada kesempatan itu, para peserta terlebih dahulu dikenalkan kepada tim pelatih yang melibatkan pelatih nasional maupun lokal. Zunaidillah atau yang akrab disapa Aidil merupakan salah seorang pelatih tari asal Aceh yang berpartisipasi.
Mereka berkolaborasi membuat pertunjukan seni kolosal dan spektakuler untuk peresmian Gedung AMANAH di Kawasan Industri Aceh, Ladong, Aceh Besar. Acara pada 8 September 2024 nanti rencananya juga dihadiri langsung oleh Presiden Joko Widodo.
Baca Juga: Para Penari Aceh Ingin Unjuk Potensi ke Presiden Jokowi
Aidil mengakui acara tersebut sangat istimewa bagi masyarakat Aceh. Tak heran, para penari yang ingin berkontribusi saat ini membludak sampai melebihi jumlah yang ditargetkan di awal.
“Tadinya, kawan-kawan coba menargetkan sekitar 500-an (penari). Dari hasil data yang kita dapatkan, hari ini luar biasa antusiasme dari para pelaku seni yang ada di Aceh sehingga mencapai sekitar 600-an lebih,” tuturnya mengapresiasi.
Sebelumnya, AMANAH telah membuka pendaftaran secara daring untuk mengikuti audisi penari. Adapun, persyaratan untuk peserta audisi penari di antaranya berusia 16-30 tahun dan terbuka bagi laki-laki maupun perempuan.
Para penari diseleksi oleh para ahli di bidangnya seperti Denny Malik, Mira Natalia, Melissa Franklien Regina, Agustinus Dwi Kriswanto, Asep Nugraha dan Furqon Azamsyah. Selain itu, mereka juga bekerja sama merancang konsep penampilannya nanti.
Mereka memastikan akan menyajikan pertunjukkan musik, tari dan kesenian lain secara kolosal dan spektakuler. Pertunjukkan tersebut mengusung akulturasi budaya tradisional di Aceh dengan unsur modern dan berjiwa muda.
Baca Juga: AMANAH Bantu Anak-anak Gampong Jawa Banda Aceh Temukan Minat dan Kemampuan untuk Dikembangkan
Hal itu menjadi tantangan tersendiri bagi para pelatih dan penari yang terlibat. Terlebih, waktu persiapan yang tersisa juga diakui cukup singkat.
“Tantangan yang luar biasa, bagaimana untuk mempersiapkan beberapa hari ke depannya ini. Itu tantangannya luar biasa dengan waktu yang sangat singkat. Insyaallah kita optimistis kalau dilihat dari (kemampuan) peserta yang hadir,” kata Aidil optimistis.