Selain penanaman mangrove, inisiatif keberlanjutan juga direalisasikan melalui penyediaan fasilitas pengelolaan sampah organik yang juga didukung kampanye untuk mengurangi penggunaan plastik sekali pakai, serta dukungan untuk usaha kecil dan menengah.
Pada 2024 ini, Maybank Indonesia melibatkan peserta Maybank Marathon untuk menanam 2.500 mangrove di lokasi yang sama. Dari total 4.500 mangrove yang ditanam diharapkan ke depannya dapat membantu menyerap 247.310,95 kgCO2e dengan masa hidup 8 tahun, atau setara dengan menghemat tenaga listik sebesar 277.566 kWh, atau mengurangi perjalanan mobil sejauh 3,8 juta km.
Selain itu, Maybank Indonesia juga akan menyediakan fasilitas pengelolaan sampah organik di Desa Sanding, Gianyar. Fasilitas ini diharapkan mampu mengolah sampah organik dengan kapasitas pengolahan hingga 500 kg per hari secara bertahap untuk menghasilkan pupuk alami yang bermanfaat bagi pertanian lokal.
Demikian juga, fasilitas pengelolaan sampah organik ini bertujuan untuk mendukung Bali dalam mengatasi permasalahan sampah yang berdampak pada lingkungan maupun pariwisata, terutama oleh karena kurangnya infrastruktur pengelolaan sampah meskipun kesadaran masyarakat akan pentingnya pengelolaan sampah terus meningkat.
Ada pun fasilitas pengelolaan sampah organik berbasis Black Soldier Fly (BSF) yang didirikan Maybank Indonesia akan melibatkan masyarakat dan komunitas sehingga mampu memberikan dampak ekonomi yang lebih optimal. Masyarakat sekitar akan diberikan edukasi mengenai pengelolaan dan pemilahan sampah, serta pengenalan mengenai alur kerja fasilitas pengelolaan limbah berbasis BSF. Program ini diharapkan dapat menghasilkan pendapatan bagi masyarakat dalam skema bank sampah atau untuk kepentingan umum.