Suara.com - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) dikenal sebagai perusahaan yang bergerak di bidang jasa layanan TIK (teknologi informasi dan komunikasi) serta jaringan telekomunikasi. Sejak empat tahun silam, Telkom telah bertransformasi menjadi Digital Telecommunication Company, yang mengembangkan berbagai produk dan layanan digital termasuk Artificial Intelligence (AI) atau kecerdasan buatan.
Terlebih dengan pesatnya perkembangan AI, Indonesia memiliki potensi mengembangkan berbagai solusi digital untuk membenahi berbagai tantangan yang hadir. Dan, solusi digital tersebut telah PT Telkom hadirkan dalam tiga kelompok besar layanan yaitu digital connectivity, digital platform, dan digital services.
EVP Digital Business & Technology Telkom, Komang Budi Aryasa, mengatakan, Telkom sudah memanfaatkan AI selama beberapa tahun terakhir dengan dua penggunaan mayor.
“Yang pertama bagaimana memanfaatkan AI untuk meningkatkan pengalaman pelanggan pada bisnis eksisting Telkom. Yang kedua, menawarkan layanan digital berbasis AI seperti BigBox yang menghadirkan big data dan solusi AI yang bisa dipakai di seluruh industri, bahkan institusi pemerintahan,” ungkapnya.
Baca Juga: AI: Ancaman atau Masa Depan? Mengungkap Rahasia Kecerdasan Buatan
Pada akhirnya, asa kedaulatan digital termasuk dalam bidang AI bukan-lah angan semata. Upaya Telkom yang telah dan sedang hadirkan talenta digital untuk mengakselerasi pengembangan teknologi AI adalah sepenuhnya demi kemajuan bangsa.
Dengan emosi dan landasan etik, AI bisa terus dikembangkan secara bermanfaat sekaligus bertanggungjawab. Dan berikut beberapa peran kunci keberadaan manusia di balik perkembangan AI yang akan selalu dibutuhkan perusahaan:
- Researcher dan Data Scientist (Peran peneliti dan ilmuwan data sangat penting, mereka penggerak utama di balik penelitian dasar dan terapan yang memungkinkan kemajuan AI. Mereka berperan menemukan algoritma baru dan meningkatkan teknik AI yang sudah ada. Sementara ilmuwan data melakukan analisis data, membangun model prediktif, dan menerapkan teknik pembelajaran mesin untuk memecahkan masalah nyata).
- Engineer dan Developer (Kedua Insinyur AI mengimplementasikan algoritma serta model AI ke sistem perangkat lunak yang aplikatif. Sedang developer atau pengembang perangkat lunak akan bekerjasama dengan insinyur untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dikembangkan dapat berjalan efektif dan efisien).
- Designer dan Programmer (Para ilmuwan komputer, insinyur, dan ahli data memainkan peran penting dalam merancang dan memprogram sistem AI. Mereka menulis kode, mengembangkan arsitektur jaringan saraf, dan memastikan sistem AI dapat berjalan oke).
Selain ketiganya, sebetulnya masih banyak lagi job role lain yang menentukan kesuksesan produk dan layanan digital seperti System Designer, AI Architect, Spesialis Etika dan Regulasi AI, hingga pemimpin bisnis.