“Dinas Kehutanan pastinya mendukung penuh aksi yang dilakukan Jababeka beserta tenant, dari tahun lalu kami melihat langsung bagaimana penanaman ini kembali berlangsung di Wilayah Kecamatan Muaragembong. Semoga penanaman ini dapat terus berlangsung dari tahun ke tahun,” ujar Iding Supriatna.
Hal ini pun diakui oleh Wahyu Wijaya yang melihat langsung perubahaan dari tahun ke tahun kondisi yang terjadi di daerah Pantai Bahagia dan sekitarnya.
“Saya sangat senang jika ada perusahaan yang mau terjun dan melakukan penanaman di wilayah kami. Karena, setiap bibit yang ditanam itu memberikan dampak yang luar biasa bagi warga kami. Perubahan benar-benar terasa dan terjadi. Banjir berkurang, mangrove juga bisa mengurangi angin pantai yang dirasakan warga, ekonomi juga terbantu sangat baik hingga kini karena memberikan peluang untuk mengembangkan produk olahan mangrove,” ujar Wahyu Wijaya.
Sonaji Ketua Pokdarwis Alipbata juga menyampaikan hal serupa. Di mana Sonaji juga turut andil dalam pemanfaatan lahan untuk penanaman mangrove dan mengkoordinasikan para petani mangrove di Pantai Bahagia.
Penanaman oleh Jababeka ini membuka jalan bagi perusahaan lain untuk ikut turut melakukan penanaman serupa sehingga Hutan Mangrove di Pantai Bahagia terus bertambah dan berkembang. Penanaman yang dilakukan juga yang paling luas dibandingkan dengan pihak lain yang menanam mangrove di Pantai Bahagia.
“Karena Jababeka, hutan mangrove kami terus bertambah dan semakin lebat. Bisa dikatakan memang Jababeka ini yang jadi pelopor dan jumlah penanaman yang sudah dilakukan merupakan yang paling banyak dan paling luas di area kami dibanding perusahaan atau pihak manapun. Maka dari kami juga sangat berterima kasih pada Jababeka dan tenant yang sudah membantu kami disini,” tambah Sonaji.
Adapun acara yang menjadi agenda tahunan Jababeka sejak tahun 2018 ini diikuti oleh 19 perusahaan yang berkontribusi, diantaranya EON Chemicals Putra, Nippon SCMI, Hanes Supply Cha, Hitachi Astemo Bekasi Mfg, Mane Indonesia, TUV Nord Indonesia, Anugerah Argon Medika, United Tractors, Piaggio Indonesia, Nippon Indosari Corp Tbk, FM Global Logistics, Supernova Flexible Packaging, Mitra Manunggal Mandiri, KAO Indonesia, Fukoku Tokai Rubber, Sari Takagi Elok Produk, Komatsu Undercarriage Indonesia, Sika Indonesia, Bima Adikarya Persada (BAP).
Melalui aksi ini, Jababeka berharap dapat mendukung upaya dekarbonisasi dan membantu masyarakat Kecamatan Muara Gembong dari ancaman abrasi dan rob laut, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup warga setempat.
Sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan, Jababeka menginisiasi pembentukan Green Belt di kawasan pesisir Muara Gembong. Green Belt ini berfungsi sebagai biofilter alami yang mampu mengurangi kadar zat racun, logam berat, H2S, dan patogen.
Selain itu, Green Belt juga berperan untuk melindungi tambak dari erosi, abrasi, serta angin kencang yang berpotensi merusak fasilitas pendukung tambak, yang masih menjadi sumber mata pencaharian utama warga setempat.