Jababeka Bersama Tenant Capai Target Penanaman 50.000 Bibit Mangrove

Iwan Supriyatna Suara.Com
Senin, 19 Agustus 2024 | 12:59 WIB
Jababeka Bersama Tenant Capai Target Penanaman 50.000 Bibit Mangrove
Jababeka kembali menggelar acara lingkungan tahunan Jababeka Ecoweek 2024, di Pantai Bahagia, Muara Gembong, Bekasi Utara.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Jababeka Tbk, melalui anak perusahaannya PT Jababeka Infrastruktur kembali menggelar acara lingkungan tahunan Jababeka Ecoweek 2024, di Pantai Bahagia, Muara Gembong, Bekasi Utara. Masih sama dengan tahun sebelumnya, Jababeka Ecoweek tahun ini dilaksanakan dengan program “Mangrove Planting”.

Seremonial penanaman dilaksanakan pada Kamis (15/8/2024) dan penanaman keseluruhan bibit mangrove kontributor akan ditanam sebulan setelah seremonial berlangsung.

Penanaman ditargetkan sebanyak 50.000 bibit mangrove yang akan dilakukan secara bertahap mulai dari tahun lalu. Jenis bibit yang ditanam sendiri,yaitu jenis pohon Bakau (Rhizopora) sebagai upaya untuk melestarikan lingkungan dan mengurangi erosi di kawasan pesisir, membuat green belt sebagai upaya pencegahan abrasi, dan membantu mengatasi banjir rob di sekitar area pesisir Pantai Bahagia.

Mengusung tema “Sustainable Mangrove Planting for a Greener Tomorrow”, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen Jababeka bersama para tenant Kawasan Industri Jababeka Cikarang untuk menjaga kelestarian lingkungan, yang bekerja sama dengan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Alipbata.

Baca Juga: Dukung Tenant Industri Adopsi Teknologi di Era Industri 4.0, Jababeka Bersama Auk Industries Gelar Workshop

“2019 kita telah melaksanakan penanaman 10.000 bibit mangrove, dan hari ini kita kembali datang masih dengan misi yang sama, namun dengan target penanaman hingga 50.000 bibit yang akan kami laksanakan secara bertahap,” kata Vega Violetta Direktur PT Jababeka Infrastruktur, ditulis Senin (19/8/2024).

Ia juga menyampaikan bahwa tahun ini Jababeka mengajak siswa/siswi SMA Presiden untuk bergabung dalam seremonial penanaman Jababeka Ecoweek 2024 sebagai bentuk pengenalan pelestarian lingkungan, upaya mitigasi abrasi hingga sustainability action sejak dini kepada siswa/siswa yang akan menjadi pemimpin dan penerus bangsa.

“Tahun ini, sengaja, kami ajak siswa/siswi SMA Presiden bahkan SMP Presiden sejumlah 20 anak agar mereka mengenal secara langsung kondisi yang terjadi di Utara Bekasi, dan apa yang bisa kita lakukan untuk pencegahan abrasi ini terjadi. Di mana aksi ini juga termasuk sebagai upaya dekarbonisasi,” tambah Vega Violetta.

Acara ini turut dihadiri oleh Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat (Jabar) yang diwakili oleh Iding Supriatna selaku Kepala Cabang Dinas Kehutanan Wilayah 1 Provinsi Jawa Barat serta dihadiri juga oleh Wahyu  Wijaya sebagai Perwakilan Pejabat Pemerintahan Kecamatan Muaragembong.

Dalam sambutannya, Iding Supriatna menyampaikan bahwa pihak Dinas Kehutanan Provinsi Jabar selalu mendukung kegiatan penanaman ini dan berharap agar Jababeka bisa terus melanjutkan penanaman di Muaragembong.

Baca Juga: Gandeng Polri, Jababeka Berikan Kepastian Hukum dan Keamanan Kepada Investor

Sebab, penanaman mangrove ini memberikan dampak positif bagi masyarakat Kecamatan Muaragembong, khususnya daerah Pantai Bahagia dan sekitarnya

“Dinas Kehutanan pastinya mendukung penuh aksi yang dilakukan Jababeka beserta tenant, dari tahun lalu kami melihat langsung bagaimana penanaman ini kembali berlangsung di Wilayah Kecamatan Muaragembong. Semoga penanaman ini dapat terus berlangsung dari tahun ke tahun,” ujar Iding Supriatna.

Hal ini pun diakui oleh Wahyu  Wijaya yang melihat langsung perubahaan dari tahun ke tahun kondisi yang terjadi di daerah Pantai Bahagia dan sekitarnya.

“Saya sangat senang jika ada perusahaan yang mau terjun dan melakukan penanaman di wilayah kami. Karena, setiap bibit yang ditanam itu memberikan dampak yang luar biasa bagi warga kami. Perubahan benar-benar terasa dan terjadi. Banjir berkurang, mangrove juga bisa mengurangi angin pantai yang dirasakan warga, ekonomi juga terbantu sangat baik hingga kini karena memberikan peluang untuk mengembangkan produk olahan mangrove,” ujar Wahyu Wijaya.

Sonaji Ketua Pokdarwis Alipbata juga menyampaikan hal serupa. Di mana Sonaji juga turut andil dalam pemanfaatan lahan untuk penanaman mangrove dan mengkoordinasikan para petani mangrove di Pantai Bahagia.

Penanaman oleh Jababeka ini membuka jalan bagi perusahaan lain untuk ikut turut melakukan penanaman serupa sehingga Hutan Mangrove di Pantai Bahagia terus bertambah dan berkembang. Penanaman yang dilakukan juga yang paling luas dibandingkan dengan pihak lain yang menanam mangrove di Pantai Bahagia.

“Karena Jababeka, hutan mangrove kami terus bertambah dan semakin lebat. Bisa dikatakan memang Jababeka ini yang jadi pelopor dan jumlah penanaman yang sudah dilakukan merupakan yang paling banyak dan paling luas di area kami dibanding perusahaan atau pihak manapun. Maka dari kami juga sangat berterima kasih pada Jababeka dan tenant yang sudah membantu kami disini,” tambah Sonaji.

Adapun acara yang menjadi agenda tahunan Jababeka sejak tahun 2018 ini diikuti oleh 19 perusahaan yang berkontribusi, diantaranya EON Chemicals Putra, Nippon SCMI, Hanes Supply Cha, Hitachi Astemo Bekasi Mfg, Mane Indonesia, TUV Nord Indonesia, Anugerah Argon Medika, United Tractors, Piaggio Indonesia, Nippon Indosari Corp Tbk, FM Global Logistics, Supernova Flexible Packaging, Mitra Manunggal Mandiri, KAO Indonesia, Fukoku Tokai Rubber, Sari Takagi Elok Produk, Komatsu Undercarriage Indonesia, Sika Indonesia, Bima Adikarya Persada (BAP).

Melalui aksi ini, Jababeka berharap dapat mendukung upaya dekarbonisasi dan membantu masyarakat Kecamatan Muara Gembong dari ancaman abrasi dan rob laut, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup warga setempat.

Sebagai bentuk komitmen terhadap pelestarian lingkungan, Jababeka menginisiasi pembentukan Green Belt di kawasan pesisir Muara Gembong.  Green Belt ini berfungsi sebagai biofilter alami yang mampu mengurangi kadar zat racun, logam berat, H2S, dan patogen.

Selain itu, Green Belt juga berperan untuk melindungi tambak dari erosi, abrasi, serta  angin kencang yang berpotensi merusak fasilitas pendukung tambak, yang masih menjadi sumber mata pencaharian utama warga setempat.

Lebih dalam Vega mengatakan, melalui mangrove planting ini Jababeka menunjukkan komitmen nyata dalam menjaga keseimbangan ekosistem pesisir. Penanaman mangrove ini tidak hanya menjadi upaya mitigasi lingkungan, tetapi juga sebagai langkah konkret menuju masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan.

“Dengan target penanaman 50.000 mangrove, Jababeka optimis dapat memberikan kontribusi nyata bagi kelestarian lingkungan di kawasan Muara Gembong,” tutup Vega Violetta.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI