Suara.com - Fenomena menarik tengah terjadi di pusat perbelanjaan di berbagai kota besar. Sejumlah gerai ritel modern ternama mulai mengurangi jumlah gerai bahkan ada yang tutup sama sekali.
Pergeseran perilaku konsumen ke platform e-commerce menjadi salah satu penyebab utama pasca Pandemi Covid-19.
Kepala Badan Kebijakan Perdagangan Kementerian Perdagangan Kasan mengatakan, ritel modern mengalami sejumlah transformasi sejak awal pandemi hingga tahun 2024.
Kasan menyebutkan toko-toko ritel modern mulai jarang dikunjungi masyarakat sejak pandemi dan secara perlahan mulai beralih dengan belanja secara daring atau digital.
Baca Juga: Siapa Pemilik Mal Gandaria City? Sosoknya 'Kuasai' Bisnis Properti di Indonesia
"Maka catatan kami selama Covid-19 pada 2020-2022 awal, catatan yang saya pahami, memang online menggantikan tapi porsi transaksinya belum signifikan secara keseluruhan," ujar Kasan dalam pembukaan Gambir Trade Talk Transformasi Ritel Modern di Era Digitalisasi di Jakarta, Rabu (14/8/2024).
Lebih lanjut, Kasan menyampaikan, saat ini ritel modern yang berada di area gedung berskala besar atau pusat perbelanjaan besar mulai ditinggalkan. Namun hal ini berlaku secara global, dan belum terlihat di Indonesia.
Ritel modern di negara maju dan Indonesia masih cukup diminati. Namun kini, sebagian besar ritel modern sudah mulai memiliki toko daring.
"Ini tentu transformasi di ritel modern, akan seperti apa ke depannya, apa tetap akan mengandalkan transaksi secara online tapi tetap ada tokonya," katanya.
Baca Juga: Ekonomi RI Lagi Gawat! Pedagang Tanah Abang Ngeluh Masyarakat Ogah Belanja