Antler Mau Gelontorkan Rp 1,1 Triliun Buat Suntik Dana ke Startup di Asia Tenggara

Achmad Fauzi Suara.Com
Selasa, 13 Agustus 2024 | 15:30 WIB
Antler Mau Gelontorkan Rp 1,1 Triliun Buat Suntik Dana ke Startup di Asia Tenggara
Ilustrasi Startup. [Freepik]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Antler, perusahaan modal ventura, mengguyur modal ke para startup-startup di Asia Tenggara sebesar Rp 1,1 triliun. Total Fund II ini akan kembali diinvestasikan pada perusahaan teknologi early-stage di Asia Tenggara, dengan modal pre-launch, pre-seed, dan seed.

Dalam waktu enam hingga sembilan bulan ke depan, Antler berencana menginvestasikan USD 27 juta di 45 startup tahap awal.

Sebagian dari dana tersebut akan digunakan untuk mendukung startup yang dibentuk selama Program Residensi Antler yang diadakan di seluruh Asia Tenggara, di mana sebesar USD 9 juta telah dialokasikan untuk Indonesia.

Sebelumnya, Antler telah menginvestasikan dananya ke beberapa startup potensial di Indonesia, seperti Gapai, platform pekerjaan global untuk pekerja migran Indonesia, Kora, platform agritech dengan teknologi pascapanen, serta Brick, platform keuangan terbuka dan penyedia API terpadu.

Baca Juga: Jokowi Sebut Duit Swasta Yang Sudah Masuk IKN Capai Rp56,2 Triliun

 "Sebagai investor multi-stage global, kami percaya bahwa sekarang adalah waktu yang paling tepat untuk mulai membangun kemajuan teknologi dalam AI," ujar Jussi Salovaara, Co-founder dan Managing Partner Antler seperti yang dikutip, Selasa (13/8/2024).
 
Antler SEA Fund II didukung oleh limited partners (LP) global dan regional, dengan komponen dana lebih dari 50 persen berasal dari investor institusi, termasuk diantaranya pengelolaan dana kekayaan negara (sovereign wealth funds), pengelola dana pensiun (pension fund dan dana abadi universitas (university endowment).

Penutupan pengumpulan dana ini berlangsung bersamaan dengan peningkatan minat investor terhadap investasi tahap awal.

Hal ini didorong oleh percepatan digitalisasi, pertumbuhan kelas menengah, dan prospek ekonomi yang kuat di wilayah tersebut. 

Data dari Preqin menunjukkan peningkatan signifikan dalam investasi tahap awal global, dengan ukuran kesepakatan pendanaan tahap seed (benih) meningkat sebesar 112 persen, sementara peningkatan kesepakatan pendanaan tahap Seri A naik dengan rata-rata 31 persen.

Dalam upaya mendukung para founder dari tahap paling awal hingga pertumbuhan, Antler telah memperkenalkan ARC (Agreement for Rolling Capital), sebuah inisiasi penggalangan dana baru untuk founder startup early-stage untuk mendapatkan modal hingga USD 600.000 (Rp9,7 miliar), termasuk investasi awal, pro-rata follow-on, dan ARC, dalam kurun sembilan bulan pertama siklus hidup perusahaan.

Baca Juga: Indonesia Raih Emas di Olimpiade, BRImo Tawarkan Investasi Emas untuk Semua

Antler juga akan terus menginvestasikan hingga USD 10 juta modal pengembangan dalam startup tahap growth-stage dari Seri A ke atas melalui dana pertumbuhan barunya, yaitu Antler Elevate.

Dana sebesar Rp 4 triliun ini berinvestasi secara global di perusahaan-perusahaan unggulan, termasuk yang berada dalam pendanaan tahap awal Antler.

"Kemajuan teknologi dalam AI, akses ke modal, dan perkembangan pasar yang tumbuh subur di Asia Tenggara telah menciptakan ekosistem yang luar biasa untuk inovasi dan berperan dalam lahirnya pemimpin global. Kami juga berterima kasih atas dukungan para investor kami karena Antler terus mendukung para founders dari awal hingga pertumbuhan dengan solusi inovatif seperti ARC." kata Jussi

Sebelumnya, Antler’s SEA Fund I telah berinvestasi di 91 perusahaan, termasuk Airalo, marketplace e-SIM, Reebelo, platform perangkat elektronik daur ulang; Qashier, sistem point-of-sale (POS) pintar; Bluesheets, platform otomatisasi data keuangan berbasis AI, dan Volopay, platform manajemen pengeluaran modern. Secara global, Antler telah berinvestasi di lebih dari 1.000 startup di berbagai industri dan teknologi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI