Suara.com - PT Rekayasa Industri (Rekind), selaku lead Konsorsium RRE (Rekind, PT Rekayasa Engineering, dan PT PT Enviromate Technology International) berhasil meningkatkan kapasitas pengolahan kilang Pertamina Balongan melalui pembangunan RDMP (Refinery Development Master Plan) RU VI Balongan Phase-1: CDU Crude Distillate Upgrading Project, dari 125 ribu barrel oil per day (BOPD) menjadi 150 ribu BOPD.
Keberhasilan itu ditandai dengan ditandatanganinya Sertifikat Final Acceptance antara Konsorsium RRE dengan PT Kilang Pertamina Internasional (KPI). Penandatanganan dilakukan langsung oleh Direktur Utama Rekind Triyani Utaminingsih selaku Lead Konsorsium RRE dengan Direktur Proyek Infrastruktur KPI Kadek Ambara Jaya.
Disaksikan oleh Direktur Operasi dan Teknologi/Pengembangan Rekind Yusairi, Direktur Utama PT Rekayasa Engineering Donal Silitonga, Operation Director PT Enviromate Technology International Slamet Ikwanuri, Direktur Operasi KPI Didik Bahagia, GM Project Balongan PT KPI - Sr. Project Manager RDMP RU VI Balongan Ervan Gafar, Project Manager CDU Upgrading Project RRE Faisal AR, dan Executive Vice President Commercial Rekind Bambang Sadewo.
“Rekind di bawah bendera konsorsium berhasil meningkatkan kapasitas produksi kilang dari 125 ribu menjadi 150 ribu BOPD dengan spesifikasi produk yang sepenuhnya sesuai dengan kontrak. Pencapaian ini adalah bukti nyata dari komitmen dan kerja keras yang ditunjukkan oleh semua pihak yang terlibat,” ujar Dirut Rekind Triyani Utaminingsih ditulis Selasa (13/8/2024).
Pencapaian ini, kata wanita yang akrab disapa Yani itu, tidak mungkin terwujud tanpa dukungan dan komitmen penuh dari setiap anggota konsorsium serta terutama dari pemilik proyek, PT KPI.
“Terima kasih yang sebesar-besarnya atas kepercayaan dan kerjasama yang luar biasa selama ini. Kami berharap bahwa dengan adanya peningkatan kapasitas di Kilang Balongan, kinerja kilang dapat terus meningkat dan memberikan kontribusi optimal bagi negara dan masyarakat,” ujarnya.
Penyerahan Sertifikat Final Acceptance menandai bahwa semua spesifikasi teknis, standar kualitas, dan persyaratan kontrak telah terpenuhi dengan baik sesuai dengan yang disepakati sebelumnya. Ini juga menunjukkan bahwa proyek tersebut telah berhasil diselesaikan sesuai jadwal yang ditetapkan.
Direktur Operasi KPI Didik Bahagia menyambut positif pelaksanaan penandatanganan sertifikat Final Acceptance ini. Bahkan, dirinya juga menegaskan kemungkinan besar kilang ini akan mulai beroperasi pada 12 Agustus 2024.
“Meskipun tambahan kapasitas yang terlihat hanya 25 ribu BOPD, namun peningkatan kapasitas tersebut memiliki dampak yang sangat signifikan. Dengan pencapaian ini, kita dapat terhindar dari ketergantungan pada super heavy crude dari salah satu kilang. Selain itu, fleksibilitas dalam penggunaan crude oil dapat diperluas, sehingga kita tidak lagi bergantung pada satu sumber saja. Saya ucapkan terima kasih atas dedikasinya yang sangat luar biasa kepada Ibu Yani (Dirut Rekind) dan Tim RRE,” tegas Didik Bahagia saat memberikan sambutan.
Baca Juga: Rekind Bangun dan Operasikan Pabrik Percontohan Pengolahan Limbah Kelapa Sawit
Ungkapan senada juga disampaikan Direktur Proyek Infrastruktur KPI Kadek Ambara Jaya. Dirinya sangat mengapresiasi atas capaian ini, terutama menyoroti kinerja insan Rekind yang masih menyimpan semangat militansi dan loyalitas yang sangat besar dalam menjalankan tugas, sekalipun sempat dihadapkan pada situasi yang tidak mudah.
“Mudah-mudahan dengan penandatanganan final acceptance ini menjadi berkah kita semua,” sergah Kadek Ambara Jaya.
Hadirnya Proyek RDMP RU VI Balongan Phase-1 sendiri bertujuan untuk meningkatkan kapasitas pengolahan Kilang Balongan dari 125 ribu barrel per hari menjadi 150 ribu barrel per hari.
"Kami sangat bersyukur dan bangga atas pengakuan ini dari PT KPI. Ini adalah hasil dari kerja keras dan kolaborasi tim yang luar biasa antara Rekind dan semua pihak terkait. Kami berkomitmen untuk terus memberikan kontribusi positif bagi industri energi nasional," tambah Yani.