“Ini adalah peningkatan kualiatas pelayanan kita kepada para pensiunan. Yang kita kedepankan bukan semata-mata hanya feedback perusahaan tapi karna mereka yang kita layani ini adalah orang-orang yang berjasa selama berkarir, untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara,” jelas Khaidir.
Penasehat Koperasi Nusantara (Kopnus), Rahmat, menyampaikan komitmen tinggi mereka dari lembaganya untuk melindungi pensiunan dari jeratan kreditur tidak resmi. Dengan adanya program ini, para pensiunan bisa memperoleh pinjaman dengan bunga 0 (nol) persen.
"Saat ini marak sekali pensiunan yang kena (pinjaman) bunga tinggi, ini dampaknya ke ahli waris. Dengan program yang kami dan Pos Indonesia siapkan, pensiunan bisa merasa aman. Kalau sampai meninggal, keluarga pun tidak merasa dirugikan karena sudah diasuransikan, jadi program ini sangat bermanfaat untuk kedua belah pihak," ujar Rahmat.
Pendaftaran program pelindungan berupa pinjaman tanpa bunga ini telah dimulai sejak 1 Juli 2024 hingga 31 Juli 2024, melalui program Digitalisasi Pembayaran Pensiun.
Pendaftaran dapat dilakukan melaui juru bayar di seluruh cabang PosIND, baik Kantor Cabang Utama (KCU), Kantor Cabang (KC), Kantor Cabang Pembantu (KCP) atau tenaga marketing KOPNUS setempat.
Alasan Pos Indonesia menggandeng Kopnus. Haris mengatakan program ini diluncurkan untuk untuk program ini, menurut Haris, karena tujuan untuk membantu para pensiunan ta kewajiban untuk melakukan digitalisasi pembayaran.
"Karena program yang kita jalankan ini selama satu bulan. Harapan kita semua bergerak. Sehingga target kita 100 ribu pensiunan selama 1 bulan. Jadi kita punya target bulan ini selama 1 sampai 31 Juli nanti kita bisa membantu para pensiunan sebanyak 100 ribu," jelas dia.
Menurutnya, dengan memperoleh fasilitas kredit tersebut secara otomatis para pensiunan juga mengikuti program digitalisasi pembayaran. Sehingga Pos Indonesia juga memperoleh manfaat dari program ini.
Dalam rangkaian acara tersebut salah seorang peserta yang juga pensiunan, Yati, melakukan simulasi sekaligus aktivasi pencairan pinjama secara digital. Yati mengambil pinjaman maksimal sebesar Rp5 juta tanpa bunga.
Baca Juga: Perkuat Sinergi, Pos Indonesia dan ASABRI Tingkatkan Layanan Pembayaran Pensiun
Proses selanjutnya dilakukan dengan mudah. Otorisasi dan validasi dengan menggunakan aplikasi Oren. Selanjutnya Yati menuju loket Pos untuk mencairkan uang pinjamannya.