Produsen Baja Lapis Ini Gunakan Teknologi Baru Buat Tembus Pasar Global

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 09 Agustus 2024 | 18:18 WIB
Produsen Baja Lapis Ini Gunakan Teknologi Baru Buat Tembus Pasar Global
Produsen Baja Lapis Kenalkan Teknologi Terbaru
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pelaku usaha mulai mengeluarkan inovasi terutama di sektor kontruksi dan infrastruktur. Salah satunya, produsen baja lapis yang mengeluarkan inovasi produk yang tembus pasar global.

Vice Presiden PT Tatalogam Lestari, Stephanus Koeswandi menerangkan, Nexgen merupakan kumpulan produk material bangunan yang diproduksi dengan teknologi masa mendatang atau next generation Technology.

Menurut dia, Produk-produk Nexgen dihasilkan dari teknologi-teknologi baru dikumpulkan dari Jepang, Italia, Australia, dan New Zealand.

"Teknologi ini kami bawa ke Indonesia dan kami aplikasikan pada logam hasil produksi dari Tata Metal Lestari seperti Nexalume dan Nexium sehingga menghasilkan berbagai material bangunan yang lebih ringan, kuat, dan tentunya lebih indah yang saat ini dibutuhkan oleh gen z dan gen alfa dalam mencapai Indonesia Emas," ujarnya seperti yang dikutip, Jumat (9/8/2024).

Baca Juga: Imajin Bangun Hardware Serta Bioteknologi di ITS Pada Tech Link Summit 2024

Stephanus menerangkan, teknologi-teknologi yang mereka kumpulkan untuk memproduksi produk-produk Nexgen, di bawa ke Indonesia melalui mekanisme joint venture atau mekanisme-mekanisme lain.

Dengan demikian, nantinya diharapkan dapat mendorong adanya investasi baru di tanah air yang pada akhirnya berdampak pada terbukanya lapangan kerja baru bagi masyarakat Indonesia dan meningkatnya perekonomian nasional.

Selain itu, dengan teknologi ini, proses pembangunan di Indonesia juga diharapkan dapat lebh ramah lingkungan.

Pasalnya dengan teknologi ini, limbah yang dihasilkan di lokasi konstruksi jadi lebih sedikit karena material yang digunakan sebagian besar sudah difabrikasi sehingga hanya perlu penginstalasian saja di dilokasi.

"Resource sharing dan transfer teknologi seperti ini kami harapkan dapat mendukung kemajuan building material di Indonesia. Jadi kita memang tidak bisa hanya bekerja sendiri, kita butuh juga berkolaborasi dengan pihak-pihak yang memang bisa mendukung kemajuan konstruksi kita. Harapannya, nantinya akan muncul investasi baru yang dapat berdampak pada perekonomian nasional," pungkas dia.

Baca Juga: Investasi SDM Jadi Senjata Utama Peruri Hadapi Disrupsi Industri

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI