Pasar Bergejolak, Investor Diminta 'Main' Pendek Pada Saham Berfundamental Kuat

Jum'at, 09 Agustus 2024 | 11:35 WIB
Pasar Bergejolak, Investor Diminta 'Main' Pendek Pada Saham Berfundamental Kuat
Pekerja mengamati layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menyarankan investor untuk bertransaksi aktif jangka pendek pada saham-saham berfundamental kuat serta memperhatikan kondisi makroekonomi serta pergerakan pasar saham global yang volatilitasnya sedang tinggi.

“Salah satu cara memperhatikan sisi fundamental tersebut, investor dan trader perlu memantau laporan keuangan emiten di bursa yang akan segera menyampaikan laporan keuangan kuartal II/2024. Investor juga bisa memanfaatkan momentum, mengoleksi saham berfundamental kuat ketika pasar terkoreksi,” ujar Roger MM, Head of Investment Solution Mirae Asset dikutip Jumat (9/8/2024).

Untuk saham berfundamental kuat, dia mengatakan Mirae Asset masih merekomendasikan 9 saham pilihan yaitu ACES, ASII, BBRI, BBCA, BMRI, CPIN, MAPI, MYOR, dan TLKM dengan prediksi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) hingga tahun ini pada 7.585.

Dia menuturkan saat ini volatilitas yang tinggi ditunjukkan dari pergerakan hebat, baik naik maupun turun, di pasar saham di hampir seluruh belahan dunia. Pergerakan pasar saham global tersebut terutama di beberapa negara acuan dalam sepekan terakhir.

Baca Juga: Ekonomi Sepekan: Pengangguran di Indonesia Melonjak, Rusuh Hingga Wall Street Terguncang

“Pergerakan itu juga terkait dengan ketidakpastian ketika ada ancaman resesi di AS, sehingga membuat mata uang dolar AS dan harga emas dunia meningkat,” kata Roger menjelaskan.

Untuk menghindari ancaman resesi tersebut, lanjutnya, probabilitas Bank Sentral AS yaitu The Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga acuannya yaitu Fed Fund Rate (FFR) sebesar 25-50 basis poin (bps) pada September dan secara total akan memangkasnya maksimal 125 bps hingga akhir tahun ini. Besaran 100 bps setara dengan 1%.

Faktor lain yang akan mempengaruhi kondisi perekonomian dan pasar saham global, lanjutnya, adalah potensi ketidakpastian jika Donald Trump menjadi presiden, perlambatan ekonomi AS dan China, dan tensi geopolitik terutama di Timur Tengah.

Meskipun mengalami volatilitas yang tinggi di tingkat global, di dalam negeri dia meyakini kondisi makroekonomi dan pasar modal masih akan kondusif. Bank Indonesia, tuturnya, dinilai memiliki ruang penurunan suku bunga acuan (BI Rate) hingga 50 bps pada akhir tahun atau menjadi 5,75% dari posisi saat ini 6,25%.

Saat ini Roger menjadi pimpinan Tim Investment Solution yang menjadi layanan bagi nasabah Mirae Asset terutama yang memiliki rekening offline.

Baca Juga: OJK Endus Transaksi Mencurigakan di Saham Orang Terkaya RI

Tomi Taufan, Direktur Mirae Asset, mengatakan Investment Solution merupakan salah satu solusi yang ditawarkan kepada nasabah agar dapat memberikan layanan maksimal dan memenuhi kebutuhan investasi.

Bersama dengan Investment Solution, dia mengatakan layanan untuk nasabah juga baru ditingkatkan dengan peluncuran aplikasi transaksi saham mobile bernama M-STOCK yang dapat memudahkan penggunanya berinvestasi dan bertransaksi di pasar saham.

Kemudahan itu terutama ditunjukkan dari empat fitur unggulan yaitu trailing stop, holistic market insight, one-click portfolio, dan smart notification. Trailing stop merupakan fasilitas untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan secara otomatis yang memungkinkan munculnya order untuk menjual atau membeli saham, saat harga saham mencapai angka tertentu.

Menurut Tomi, di tengah kondisi pasar saham yang volatilitasnya sedang tinggi seperti sekarang, investor dapat memanfaatkan fitur trailing stop yang terpercaya. Trailing stop tersebut dapat memaksimalkan potensi keuntungan ketika pasar menguat, sekaligus memitigasi risiko ketika pasar melemah.

Dia meyakini peluncuran aplikasi itu dapat meningkatkan literasi investasi pasar modal dan kemapanan masyarakat. Dia menuturkan persentase investor aktif Mirae Asset lebih dari 35% yang jauh di atas rata-rata industri sekitar 20% dari total investor saham dan 9% dari total jumlah investor pasar modal (saham, obligasi, dan reksa dana).

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI