Suara.com - SKK Migas bakal mengumpulkan para pemain di industri minyak dan gas (Migas) untuk merumuskan solusi rantai suplai Hulu Migas. Pertemuan ini digelar dalam agenda Supply Chain & National Capacity Summit 2024.
Deputi Dukungan Bisnis SKK Migas, Rudi Satwiko mengatakan, perhelatan ini juga untuk mempersiapkan proyek-proyek besar yang akan dikerjakan.
Dengan, banyaknya proyek besar ini menjadi tantangan pelaku industri migas untuk memenuhi rantai pasok.
"Semua konsen bahwa tahun ini ke depan itu akan banyak proyek-proyek baru, yang besar-besar dalam rangka target kita 1 juta berel dan 12 miliar standar kubik feed gas. Itu para CEO itu konsen bahwa takut ada backlog dalam pengadaan barang-barang dan jasa dalam pengadaan proyek-proyek besar tadi," ujarnya, Senin (7/8/2024)
Baca Juga: SKK Migas dan KKKS Fokus Tingkatkan Produksi Migas di Tengah Tantangan 2024
Selama tiga hari, Supply Chain & National Capacity Summit 2024 akan menghadirkan para pemangku kepentingan utama, termasuk pembuat kebijakan sektor hulu migas.
Acara yang diadakan di Jakarta Convention Center ini bertujuan untuk mengatasi tantangan kritis serta peluang dalam ketahanan rantai suplai, peningkatan kapasitas nasional, dan masa depan industri hulu migas.
"Seperti di Surabaya dan Batam, Supply Chain & National Capacity Summit 2024 akan diisi berbagai sesi diskusi, presentasi, dan forum grup diskusi. Para pembicara akan membedah tantangan utama sektor hulu migas, terutama manajemen supply chain, termasuk alokasi sumber daya, optimasi logistik, serta mitigasi risiko," kata Rudi.
Kepala Divisi Pengelolaan Rantai Suplai SKK Migas, Eka Bhayu Setta mengatakan, kolaborasi antara semua pihak yang terlibat dalam rantai suplai hulu migas perlu terus dibangun.
"Melalui Supply Chain & National Capacity Summit 2024, kami berharap dapat menciptakan ekosistem yang tidak hanya mendukung keberlanjutan industri, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi perekonomian nasional," pungkas dia.
Baca Juga: SKK Migas Perkuat Integritas Untuk Dukung Pencapaian Target 1 Juta Barel