Suara.com - Volex atau PT Volex Indonesia adalah produsen kabel dan konektor elektronik yang memiliki pabrik di Kawasan Industri Sekupang, Batam, Kepri. Pabrik di Batam ini merupakan pabrik ketiga PT Volex di Indonesia.
Induk perusahaan PT Volex Indonesia adalah Volex, sebuah perusahaan Inggris yang dikenal sebagai pemasok untuk Tesla, perusahaan milik Elon Musk. Investasi Volex di Batam mencapai USD 40 juta atau sekitar Rp 647 miliar.
Menurut General Manager Volex Asia Pasifik, Tan Chiang Peng, perusahaan ini juga memproduksi kabel pengisi daya kendaraan listrik untuk berbagai perusahaan otomotif Amerika seperti Tesla, General Motors, Audi, dan Hyundai.
"Kami adalah pemasok global, kami mengekspor ke Asia, Eropa, dan Amerika," ujarnya.
Baca Juga: Prabowo Bakal Umumkan Sendiri Nasib Kenaikan Gaji PNS
Di Indonesia, PT Volex Indonesia akan fokus pada produksi kendaraan listrik roda dua, bekerja sama dengan perusahaan seperti Alfa dan Polytron.
"Kami akan bekerja sama dengan BRIN untuk memproduksi kebutuhan Alfa dan Polytron. Ini adalah rencana pengembangan masa depan, namun saat ini masih dalam tahap pengembangan," tambahnya.
PT Volex dipimpin oleh salah satu anggota keluarga Rothschild, yakni Nat Rothschild. Prabowo Subianto, Presiden Indonesia terpilih, bahkan menghadiri peresmian pabrik PT Volex di Batam dan menyambut baik investasi tersebut.
Pabrik PT Volex terletak di Jl. Kw. Industri Sekupang No.18, Sungai Harapan, Kecamatan Sekupang, Kota Batam. Perusahaan ini memasok perakitan kabel untuk berbagai komponen elektronik, telekomunikasi, pusat data, peralatan media, hingga industri otomotif.
Perusahaan ini juga berkontribusi dalam ekspor perangkat lunak elektronik yang dibutuhkan oleh merek internasional seperti Philips, Epson, Universal, Siemens, Emmvee, Panasonic, dan Yamaha.
Baca Juga: Hadir di Tengah Kawasan Komersial Batam, Harper Premier Nagoya Tawarkan Kenyamanan Modern
Mengenal Keluarga Rothschild
Keluarga Rothschild adalah dinasti perbankan yang kaya dan berpengaruh yang berasal dari Jerman. Mereka mulai terkenal pada akhir abad ke-18 dengan mendirikan bisnis perbankan di seluruh Eropa, khususnya di bidang keuangan dan investasi.
Meskipun telah beroperasi lebih dari 200 tahun dan melalui berbagai peristiwa, dinasti keluarga ini tetap bertahan. Saat ini, bisnis inti perbankan mereka dikelola oleh generasi ketujuh dan sebagian besar masih dimiliki oleh keturunan Mayer Amschel.
Jumlah kekayaan keluarga Rothschild sering menjadi misteri. Klaim bahwa mereka memiliki kekayaan bersih sebesar US$ 350 miliar (sekitar Rp 5.000 triliun) dianggap berlebihan dan tidak akurat. Klaim ini pertama kali diestimasi oleh Investopedia, namun telah ditarik kembali. I
nvestopedia menyatakan bahwa "Estimasi US$ 350 miliar berasal dari sumber yang tidak memenuhi standar kami, sehingga kami mencabutnya. Perkiraan bahwa keluarga Rothschild memiliki aset lebih dari US$ 2 triliun juga tidak memiliki sumber yang memadai dan telah ditarik kembali."
Bank-bank Rothschild, seperti NM Rothschild & Sons, memiliki sejarah panjang dalam memberikan pinjaman kepada pemerintah Inggris selama masa krisis. Selama Perang Napoleon, bank ini mengelola dan membiayai subsidi yang dikirim untuk mendanai pasukan Inggris, hampir sepenuhnya membiayai upaya perang tersebut.
Pada tahun 1824, Nathan Rothschild dan Moses Montefiore mendirikan Alliance Assurance Company, yang kini menjadi bagian dari RSA Group. Pada tahun 1835, Nathan memperoleh hak atas tambang merkuri di Spanyol, memberikan Rothschild monopoli global atas unsur kimia tersebut, yang sangat penting untuk memurnikan emas dan perak.
Pasokan ini sangat berharga pada tahun 1852 ketika NM Rothschild & Sons mulai memurnikan emas dan perak untuk Bank of England dan Royal Mint.
Pada tahun 1970-an, masih ada tiga bank Rothschild: cabang di London, Paris, dan Swiss yang didirikan oleh Edmond Adolphe de Rothschild (1926-1997). Pada tahun 1982, Presiden Sosialis Francois Mitterrand menasionalisasi bank Paris, mengubah namanya menjadi Compagnie Européenne de Banque.
Meskipun berdiri sendiri, Edmond membantu sepupunya, Baron David René James de Rothschild, mendirikan Rothschild & Cie Banque di Paris pada tahun 1987.
Pada tahun 2003, bank-bank Inggris dan Prancis bersatu dengan David sebagai ketua. Konsolidasi lebih lanjut terjadi pada tahun 2008 dengan pembentukan Paris Orléans di Prancis, menyatukan bisnis keluarga sekitar dua abad setelah kelima putra Mayer Rothschild menyebar ke seluruh Eropa.
Selain memperkirakan kekayaan bersih keluarga Rothschild, yang sulit karena keluarga besar dan tersebar, Business Insider melaporkan kekayaan bersih mereka sebesar US$ 1 miliar, sementara beberapa media lain memperkirakan kekayaan kolektif mereka mencapai US$ 1,2 triliun.
Perusahaan yang Dimiliki Keluarga Rothschild
Grup Rothschild memiliki saham kepemilikan di banyak perusahaan besar, termasuk TotalEnergies, Schlumberger, Wintershall Dea, Siemens, Enel, Exxon, ConocoPhillips, Chevron, Shell, dan Repsol. Diversifikasi ini mencerminkan strategi keluarga Rothschild dalam menjaga keberlanjutan dan pertumbuhan bisnis mereka di berbagai sektor industri.
Investasi PT Volex di Batam adalah salah satu contoh bagaimana keluarga Rothschild terus berinovasi dan memperluas pengaruh mereka di berbagai bidang, termasuk di Indonesia. Dengan investasi ini, diharapkan akan ada lebih banyak peluang kerja, peningkatan keterampilan tenaga kerja lokal, dan kontribusi positif bagi perekonomian nasional.