Progres LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai Capai 23,156 Persen, Kemenhub Optimis 2026 Rampung

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 02 Agustus 2024 | 22:00 WIB
Progres LRT Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai Capai 23,156 Persen, Kemenhub Optimis 2026 Rampung
PT Waskita Karya (Persero) Tbk (Kode Saham: WSKT) tengah membangun Light Rail Transit (LRT) Jakarta Fase 1B rute Velodrome-Manggarai, Jakarta Timur.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Nantinya LRT Jakarta akan dioperasikan dengan waktu jeda atau headway selama 10 menit. Melalui perpanjangan rute ini, diperkirakan ada peningkatan potensi penumpang secara bertahap menjadi 80 ribu per hari.

Guna memaksimalkan okupansi LRT Jakarta, ke depan juga akan dikembangkan Fase 2A dengan lintas Kelapa Gading-JIS, 1C Manggarai-Dukuh Atas, 1D Dukuh Atas-Pesing. Ada pula rute 3A dan 3B yang masing-masing akan melengkapi rute Kemayoran-JIS-Kelapa Gading-Velodrome-Klender-Halim.

Dalam pembangunan LRT Jakarta Fase 1B tim proyek melakukan beberapa inovasi diantara lain, design long span (bentang panjang) termasuk metode pelaksanaannya, AFC (Automatic Fare Collection) sebagai payment gateway dan implementasi Building Information Modeling (BIM) sampai level 7D.

Inovasi long span dilakukan karena kondisi semua trase Proyek LRT Jakarta Fase 1B dikerjakan di area jalan raya dengan lalu lintas aktif dan padat di Kota Jakarta dan beberapa melintas di simpang besar.

Contohnya juga pekerjaan di area halte Trans Jakarta menggunakan steelbox girder bentang panjang sehingga tetap operasi dan tidak membongkar halte.

Pada inovasi AFC (Automatic Fare Collection) sebagai payment gateway yang bisa digunakan dengan berbagai macam pembayaran digital seperti e-wallet dan QRIS. Mengingat nantinya Proyek LRT Jakarta Fase 1B akan terintegrasi dengan berbagai moda public transport melalui koridor Linkway.

Sementara itu, penerapan Building Information Modeling (BIM) sampai level 7D dilakukan untuk mendukung pelaksanaan proyek. Proses koordinasi dengan stakeholder proyek menggunakan Electronic Document Management System (EDMS) dan Common Data Environment (CDE) dalam satu platform yaitu Autodesk Construction Cloud (ACC).

Pada platform itu, kata Ermy, dapat melihat proses peninjauan dan persetujuan dokumen secara daring serta diakses oleh semua pemangku kepentingan.

“Pengembangan inovasi BIM menjadi hal yang wajib dilakukan selama pembangunan. BIM membuat proses pekerjaan pada proyek menjadi lebih mudah mulai dari pembuatan gambar kerja, review desain, mapping progress, sequence pekerjaan, quantity take off dan cost estimate, hingga koordinasi dengan pihak yang terlibat pada proses pembangunan proyek baik itu pemberi tugas, kontraktor, maupun konsultan,” jelas dia.

Baca Juga: Intip Cara KAI Dekatkan LRT Jabodebek ke Generasi Muda dan Anak-anak

Kemudian, lanjutnya, lewat sistem data berbasis cloud, seluruh proses kegiatan proyek dapat terekam dan tersimpan secara baik.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI