Suara.com - Pemerintah mulai menyaring aplikasi-aplikasi e-commerce asal China masuk ke Indonesia. Salah satunya, aplikasi Temu yang mulai beoperasi ke negara tetangga.
Setidaknya ada tiga negara yaitu, Malaysia, Filipina, dan Thailand di mana aplikasi Temu telah beroperasi. Bahkan, aplikasi tersebut menawarkan diskon hingga 90 persen.
Namun, Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki memastikan, aplikasi Temu belum masuk ke Indonesia.
"Kan belum masuk Indonesia. Nanti dibahas di pemerintah," ujar Teten di Smesco, Jakarta, yang dikutip Jumat (2/8/2024).
Baca Juga: Mulai Besok, Tokopedia NOW! Resmi Tutup
Untuk diketahui, Temu adalah sebuah platform e-commerce asal China yang mirip seperti tempat belanja online lainnya seperti Amazon, Alibaba, Shopee, dan lain sebagainya.
Di aplikasi ini, para konsumen bisa menemukan berbagai produk mulai dari pakaian, sepatu, aksesoris, hingga elektronik, peralatan dapur, perlengkapan otomotif, dan masih banyak lagi.
Sebelumnya, aplikasi ini telah diungkap oleh Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Teten Masduki pada saat rapat kerja dengan DPR RI Komisi VI, pada Senin awal pekan kemarin.
Menurutnya, aplikasi Temu menggunakan metode penjualan factory to consumer (penjualan langsung dari pabrik ke konsumen).
Dan dengan masuknya aplikasi tersebut ke 58 negara, apalagi jika hingga masuk ke Indonesia dengan metode Factory to Consumer, tentunya bisa berdampak pada UMKM dan lapangan pekerjaan di Indonesia.
Baca Juga: Digandeng Shopee, Pos Indonesia Jaga Kecepatan Waktu Pengiriman Barang