Suara.com - Dalam rangka memperingati Hari Mangrove Sedunia, PT Permodalan Nasional Madani (PNM) melakukan penanaman lebih dari 50.000 pohon mangrove di 14 titik secara serentak.
Keempat belas kota tersebut antara lain Makassar, Lamongan, Pekanbaru, Mataram, Ambon, Tegal, Banjarmasin, Semarang, Cirebon, Jambi, Kendari, Bekasi, Yogyakarta dan Probolinggo.
Kegiatan ini selaras dengan komitmen Perusahaan dalam menjalani pilar-pilar pembangunan yakni ekonomi, sosial dan lingkungan. Pilar ini juga menjadi konsen PNM dalam membantu mencapai 17 Indikator Sustainable Development Goals (SDGs) yang berkaitan dengan permasalahan lingkungan yang kerap terjadi yaitu minimnya penghijauan, abrasi, polusi hingga risiko bencana di pesisir.
Direktur Operasional PNM, Sunar Basuki meyakini dengan adanya gerakan PNM Peduli melalui penanaman Mangrove ada banyak aspek kehidupan yang terdampak secara positif. “Gerakan ini dapat membantu menekan bencana di pesisir. Yang lebih penting adalah bagaimana seluruh lapisan masyarakat mau ikut berkontribusi menjaga keberlangsungan ekosistem Mangrove itu sendiri,” jelas Sunar.
Baca Juga: Sinergi BRI Group: Sasar 75 Ribu Karyawan Jadi Investor Saham, Apa Strateginya?
Mangrove memainkan peran penting dalam menjaga ekosistem pesisir yang sehat, bertindak sebagai penghalang alami terhadap badai, mengurangi erosi pantai dan menyediakan habitat bagi berbagai spesies laut dan darat. Selain itu dengan menanam mangrove kita dapat mendukung komunitas lokal untuk menciptakan lapangan kerja dan mendukung ekonomi lokal melalui ekowisata.
“Ekowisata ini bisa menambah pendapatan masyarakat pesisir. Jika dirawat dengan baik, semakin banyak pengunjung yang datang, tentunya akan sangat berdampak pada ekonomi mereka,” tambahnya. Dengan langkah ini, PNM berupaya memberi makna bagi lingkungan dan meninggalkan warisan berupa lingkungan yang berkelanjutan untuk generasi mendatang.