Suara.com - Bank Maybank Indonesia mencatat kan laba sebelum pajak mencapai Rp 548 miliar di kuartal II tahun 2024. Angka itu meningkat 6,2 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Presiden Direktur Maybank Indonesia, Steffano Ridwan, mengatakan, raihan laba itu disumbang dari pertumbuhan kredit yang lebih tinggi di semua segmen bisnis utama pada semester pertama 2024. Pertumbuhan ini berjalan selaras dengan pertumbuhan kredit industri dua digit.
"Di tengah berbagai tantangan, Bank telah berhasil meningkatkan kinerja bisnis intermediasinya dengan menangkap berbagai peluang pertumbuhan melalui penerapan strategi ‘super growth’ didukung upaya berkelanjutan kami dalam memperkuat sinergi ‘One-Maybank’," ujar Steffano dalam keterangannya, Rabu (31/7/2024).
Adapun, papar dia, Maybank Indonesia catatkan penyaluran kredit sebesar Rp 123,03 atau naik 11,9 persen sepanjang semester tahun 2024.
Baca Juga: Bos Bank Neo Commerce Buka-bukaan Soal Jeroan Keuangan di Semester I 2024
Secara rinci, kredit global banking mencatat pertumbuhan sebesar 12,6 persen menjadi Rp 45,64 triliun, naik dari Rp 40,55 triliun sama tahun lalu. Kredit segmen Large Local Corporate (LLC) Global Banking tumbuh 17 persen, dikontribusi oleh pembiayaan untuk large local corporations
Kemudian, kredit untuk segmen grup Financial Institutions (FIG) naik 59,1 persen menjadi Rp 15,68 triliun didorong pembiayaan jangka menengah.
Portofolio kredit Non-ritel Community Financial Services (CFS) tumbuh 19,8 persen menjadi Rp 33,46 triliun. Sedangkan kredit untuk sektor UKM (SME+) yang tumbuh 17 persen, dan kredit untuk mendukung sektor UMKM ritel (RSME) yang meningkat sebesar 16,7 persen.
Demikian juga, kredit CFS Ritel juga tumbuh 5,9 persen didukung pembiayaan ritel otomotif Anak Perusahaan yang menyumbang pertumbuhan sebesar 6,7 persen dan bisnis kartu kredit & KTA yang tumbuh 17,5 persen.
Sementara, Maybank Indonesia meraih pertumbuhan aset konsolidasi sebesar 14,2 persen menjadi Rp 189,16 triliun. Simpanan nasabah tumbuh 4,7 pers menjadi Rp 115,58 triliun.
Baca Juga: Kredit UMKM Bank DKI Tumbuh 22,78% di Kuartal 2-2024
Selain itu, perseroan mencatatkan CASA meningkat sebesar 10,6 persen, didukung simpanan Giro yang tumbuh 15,5 persen dan Tabungan yang naik 3,5 persen. Deposito Berjangka menurun sebesar 0,8 persen dan sebesar 4,7 persen per kuartal. Rasio CASA tumbuh menjadi 51,3 persen dari 48,6 persen.
Pendapatan Bunga/Interest Income pada semester pertama 2024 meningkat sebesar 9,9 persen. NIM terkontraksi 62bps menjadi 4,4 persen pada semester pertama 2024. Apabila ditinjau Q-o-Q, NII tercatat naik 0,4 persen sehubungan dengan upaya mengoptimalkan pendanaan.
Pendapatan berbasis biaya/Fee-based income pada semester pertama 2024 dibukukan sebesar Rp820 miliar dari Rp1,09 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
Rasio Non-Performing Loan (NPL) membaik menjadi 2,7 persen (gross) dan 1,7 persen (net) dari 3,3 persen (gross) dan 2,2 persen (net).
"Maybank Indonesia akan terus berfokus pada upaya untuk meningkatkan kemampuan Bank yang selaras dengan strategi M25+ yakni dalam merespons berbagai kebutuhan nasabah, peluang pasar maupun tantangan dengan menempatkan kebutuhan nasabah sebagai yang utama di seluruh kegiatan bisnis Bank," pungkas Steffano.