Sepak Terjang Tomy Winata
Dalam usia 15 tahun, Tomy Winata berkenalan dengan salah seorang pejabat militer di Singkawang. Setelah perkenalan itu, ia mendapatkan proyek untuk membangun kantor Koramil di Singkawang.
Setelah itu, Tomy Winata juga menjadi penyalur barang ke tangsi-tangsi tentara di Indonesia. Dia pernah mendapatkan proyek dari militer di Papua, Makassar, dan Ambon.
Saat berada di Papua, Tomy berkenalan dengan Yorrys Raweyai. Selain itu, ia juga menjadi dekat dengan Letnan Jenderal Purnawirawan Tiopan Bernard Silalahi dan Jenderal Edy Sudrajat.
Thun 1988, Tomy bersama Yayasan Kartika Eka Paksi (Angkatan Darat) menyelamatkan Bank Propelat yang semula dimiliki Yayasan Siliwangi. Bank tersebut memiliki aset sebanyak Rp8 miliar. Bank tersebut kemudian diubah namanya menjadi Bank Artha Graha. Bank yang tadinya tidak sehat secara operasional dan keuangan tersebut dalam 1,5 tahun sudah kembali stabil.
Selama masa krisis ekonomi, tangan dingin Tomy Winata juga mampu menyelamatkan Artha Pusara. Perusahaan tersebut kemudian berganti nama menjadi Artha Pratama.
Tahun 1989, Tomy mendirkan PT. Danayasa Arthatama. Dengan perusahaan tersebut, Tomy terlibat dalam proyek kawasan bisnis Sudirman Central Business District (SCBD) seluas 45 hektar yang terletak di Jantung kota DKI Jakarta. Tomy menjabat sebagai Komisaris bersama Sugianto Kusuma sebagai Komisaris Utama.
Di tahun 2003, Tomy Winata mengambil alih PT. Bank Inter-Pacific. Di tahun 2005 Bank Interpacific melalui Pasar Modal mengakuisisi Bank Artha Graha. Bank tersebut kemudian berubah nama dan berkembang lebih jauh menjadi Bank Artha Graha Internasional.
Tomy Winata diketahui juga memiliki saham Hotel Borobudur. Pembelian saham dilakukan melalui PT. Jakarta Internasional Hotels and Development.
Baca Juga: Pekerjaan Mentereng Suci Winata, Pantas Bisa Masuk ke Keluarga Cendana
Di tahun 2016, Tomy Winata tercatat dalam daftar 40 orang terkaya RI dengan kekayaan sebesar US$110 juta atau Rp 1,6 triliun. Sumber pemasukan utamanya berasal dari PT. Danayasa Arthatama, perusahaan pengembang kawasan SCBD yang sudah dimulai sejak tahun 1987 tersebut.