Suara.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marinves), Luhut Pandjaitan memastikan bahwa pemerintah tidak akan meluncurkan produk baru bahan bakar minyak (BBM).
Namun, dia mengungkapkan, bahwa pemerintah akan meningkatkan kualitas dari BBM yang sudah ada saat ini dengan meluncurkan BBM yang memiliki kandungan sulfur berstandar Euro IV dan V.
"Nggak ada BBM baru. Masih sama. Namun dengan kualitas yang lebih bagus, Euro IV, Euro V. Kita mau standar ke situ," kata Luhut di Jakarta dikutip Sabtu (27/7/2024).
Luhut mengatakan, sejauh ini terdapat dua opsi yang akan ditempuh pemerintah untuk meningkatkan kualitas BBM.
Baca Juga: Ready for PROPER Conference 2024: Strategi Perusahaan Menuju Keberlanjutan Optimal
Pertama, kata Luhut, melalui integrasi dengan produk ramah lingkungan bioetanol ataupun penyesuaian pengelolaan kilang untuk produksi BBM sulfur rendah.
Menurutnya, dengan opsi tersebut akan berdampak terhadap penambahan beban produksi, sehingga hal tersebut yang menjadi landasan akan ada kenaikan harga BBM yang dilakukan secara bertahap untuk yang non-subsidi.
Opsi yang kedua, adalah penyesuaian pengelolaan kilang untuk produksi BBM sulfur rendah.
"Pilihannya bioetanol atau nanti anu-nya (kilang) Pertamina di-refurbished sehingga nanti mereka memproduksi bensin yang low sulfur. Tapi kan refinery-nya harus diperbaiki, karena refinery kita itu lama kan jadi harus ada penyesuaian sana sini," kata Luhut.
Seiring dengan rencana peningkatan kualitas BBM, Luhut menyampaikan, bahwa bakal ada kenaikan harga BBM nonsubsidi yang akan dilakukan secara bertahap.
Baca Juga: Ngeri! Niat Jual Bensin Eceran, Mobil Pembawa 5 Jerigen Pertamax di Jatinegara Jaktim Terbakar
Dia menjelaskan, bahwa kenaikan harga secara bertahap untuk BBM nonsubsidi ini akan dilakukan agar tak membebani masyarakat.
"Pikiran kami, kalau pun nanti dengan perbaikan, ini integrated, nanti bisa saja penaikannya (harga BBM) nanti Rp10 atau Rp20 overtime jadi tidak terasa," pungkasnya.