Suara.com - PT Multi Harapan Utama (MHU), salah satu unit bisnis dari MMS Group Indonesia (MMSGI) memiliki komitmen untuk menjalankan kegiatan operasional yang harmonis dengan lingkungan sehingga memberikan dampak langsung bagi masyarakat.
Salah satu upaya yang dijalankan untuk Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs) yang diinisiasi oleh MHU dan MMSGI melalui proyek pompa hidram dengan tema “Reviving Hope: From Mining Void To A Clean Water” untuk menyediakan sumber air bersih di Kalimantan Timur terpilih masuk kedalam sepuluh besar dalam ajang SDG Innovation Accelerator For Young Professionals 2024.
Acara yang digelar di Grand Ballroom Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Kamis (25/7) dihadiri langsung oleh Dr.Vivi Yulaswati selaku Deputi Bidang Kemaritiman dan Sumber Daya Alam, Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional Republik Indonesia/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Dr. Mego Pinandito, Deputy Chairman for Development Policy BRIN, Josephine Satyono Executive Director Indonesia Global Compact Network (IGCN) dan Gita Sabharwal dari UN Resident Coordinator Indonesia.
Terpilihnya proyek hidram MHU dan MMSGI ke dalam Grand Final SDGI Innovation Accelerator 2024 tak lepas dari kesesuaian program inovasi dalam mendorong agenda Tujuan Program Berkelanjutan. Diantaranya adalah relevansi solusi, dampak program berkelanjutan terhadap komunitas serta komitmen dan kesediaan.
Baca Juga: WBN Garap Proyek Instalasi Pengolahan Air Bersih di Halmahera Tengah
“Pelaksanaan SDGI bertujuan untuk meningkatkan kemampuan dan ketajaman bisnis para professional muda dalam memecahkan masalah dan mengembangkan produk atau layanan yang menjawab tantangan global. Hal ini tidak hanya memberikan manfaat bagi perusahaan tempat mereka bekerja namun juga seluruh pemangku kepentingan termasuk msyarakat di sekitar opersional perusahaan, ujar Josephine Satyono selaku Executive Director IGCN ditulis Jumat (26/7/2024).
Proyek pompa hidram ini tidak hanya menghadirkan solusi praktis untuk mengatasi masalah ketersediaan air bersih di wilayah pascatambang, tetapi juga memberdayakan masyarakat lokal melalui teknologi sederhana dan berkelanjutan.
Void (kolam) pascatambang disulap menjadi wadah sumber air bersih sehingga memberikan manfaat langsung kepada lebih dari 2.000 warga di tiga Desa di Kalimantan Timur.
Melalui inisiatif ini, MHU dan MMSGI berhasil mengubah tantangan lingkungan menjadi peluang untuk pembangunan berkelanjutan. Teknologi Hidram yang digunakan adalah teknologi ramah lingkungan dan hemat biaya, memungkinkan distribusi air bersih tanpa memerlukan listrik atau bahan bakar. Hal ini menjamin keberlanjutan akses air bersih kepada Masyarakat dalam jangka panjang.
Sementara itu CEO MMSGI Sendy Greti mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian di ajang SDG Innovation Accelerator For Young Professionals 2024 pada keikutsertaannya yang pertama kali.
"Kami sangat bangga dapat berkontribusi pada pencapaian tujuan pembangunan berkelanjutan melalui proyek pompa hidram yang dapat membuktikan komitmen grup dan anak usahanya untuk mampu memanfaatkan sumber daya lokal dengan cara yang inovatif dan berkelanjutan. Proyek pompa hidram ini adalah bukti nyata dari kekuatan kolaborasi dan inovasi. Kami berharap inisiatif ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk terus berinovasi dalam menghadapi tantangan lingkungan dan sosial," ujarnya.
Proyek hidram yang digagas oleh MHU dan MMSGI diharapkan menjadi inspirasi untuk menggerakkan para inovator di Indonesia dan juga di seluruh dunia, dalam memanfaatkan sumber daya alam secara berkelanjutan sekaligus memberdayakan masyarakat lokal.
SDG Innovation Accelerator For Young Professionals 2024 diikuti total 16 tim dari 15 perusahaan yang merupakan anggota dan sub-anggota IGCN. Setiap tim terdiri dari talent-talent muda yang mewakili berbagai jenis Perusahaan dan industri baik dari kalangnan BUMN maupun swasta yang turut andil dalam program keberlanjutan.