Suara.com - PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN), emiten pertambangan emas dan tembaga, meraih cuan USD 479 juta di semester I tahun 2024. Raihan laba bersih meroket 291 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.
Presiden Direktur AMMN, Alexander Ramlie mengatakan, moncernya laba bersih itu berkat produksi yang juga ikut meningkat.
Pada semester pertama tahun 2024, produksi konsentrat meningkat 90 persen YoY, dengan produksi tembaga dan emas masing-masing meningkat sebesar 76 persen dan 189 persen.
"Sejak mengambil alih Batu Hijau, operasi kami telah memecahkan berbagai rekor produksi, dan produksi logam kami telah mencapai tingkat yang sangat tinggi, bahkan melebihi kinerja yang paling tinggi sebelumnya di tahun 2022. Hal ini didukung terutama oleh penambangan bijih berkadar tinggi dari Fase 7, yang kini berada pada puncaknya," ujar Ramlie dalam keterangannya, Jumat (26/7/2024).
Baca Juga: Emiten Tambang Nikel NICL Raup Laba Bersih Rp 73,5 Miliar di Semester I-2024
Sementara, Direktur Keuangan, Arief Sidarto menjelaskan, laba bersih itu didorong oleh peningkatan signifikan dalam volume penjualan tembaga dan emas, yang masing-masing tumbuh sebesar 126 persen dan 188 pesen, serta efisiensi operasional.
"Kenaikan harga emas sebesar 13 persen juga semakin mendorong kinerja perusahaan.
Meskipun larangan ekspor mulai berlaku pada 1 Juni 2024, sambung Arief, penjualan bersih pada paruh pertama tahun 2024 meningkat 167 persen YoY menjadi USD 1.549 juta, didorong oleh produksi bijih berkadar tinggi.
EBITDA pada paruh pertama tahun 2024 melonjak 186 persen YoY dengan margin EBITDA sebesar 62 persen. Laba periode berjalan meningkat 291 persen menjadi USD 479 juta.
"Rencana belanja modal kami tetap berjalan sesuai rencana, dan kami akan terus memantau pasar komoditas dan keuangan global serta terus menjaga kebijakan keuangan yang hati-hati," pungkas Arief.
Baca Juga: Anak Usaha Emiten AMMN Raih Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Hingga Akhir Tahun 2024