Indef Sebut PLN Hadapi Tantangan Tarif Listrik di Tengah Kinerja Moncer

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 26 Juli 2024 | 17:08 WIB
Indef Sebut PLN Hadapi Tantangan Tarif Listrik di Tengah Kinerja Moncer
Ilustrasi petugas PLN secara rutin melakukan pemeliharaan infrastruktur untuk menjaga keandalan pasokan listrik bagi masyarakat. (Dok: PLN)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Peneliti dari Institute For Development of Economics and Finance (Indef), Abra Talattov melihat banyak tantangan yang akan dihadapi PT PLN (Persero) di sektor ketenagalistrikan.

Salah satunya, mekanisme penyesuaian tarif penjualan tenaga listrik yang tidak berjalan sejak 2018.

"Terutama untuk golongan pelanggan menengah ke atas," ujarnya di Jakarta, Jumat (26/7/2024).

Meski banyak tantangan, Abra memandangan, PLN masih bisa menorehkan kinerja yang baik di 2024. Hal ini tercermin dari dividen pada tahun buku 2023 menjadi Rp3,09 triliun.

Baca Juga: PLN EPI Maksimalkan Biomassa Melalui Co-Firing, Aksi Nyata Menuju Net Zero Emission 2060

"Perbaikan kinerja bisnis BUMN Listrik tersebut merupakan modal yang penting dalam menjaga kepercayaan publik di tengah besarnya tantangan di sektor ketenagalistrikan," kata dia.

Abra melanjutkan, seiring pemulihan ekonomi nasional dalam tiga tahun terakhir, kinerja bisnis PLN terlihat semakin cerah ditandai dengan perolehan laba yang melesat 53,12 persen dari Rp 14,41 triliun pada tahun 2022 menjadi Rp 22,07 triliun pada 2023.

Dengan raihan laba tersebut, sambung dia, komitmen PLN dalam meningkatkan kontribusinya terhadap negara juga terbukti dengan kenaikan setoran dividen hingga 41,1 persen dari Rp 2,19 triliun pada 2022 menjadi Rp3 ,09 triliun pada 2023.

"Besaran angka dividen tersebut jauh lebih tinggi jika dibandingkan periode sebelumnya. Tidak hanya itu, kontribusi tersebut juga ditunjukkan melalui setoran pajak dan PNBP hingga Rp52,57 triliun," beber Abra.

Abra menambahkan, komitmen PLN dalam mendukung transisi energterbilang cukup atraktif. Hal itu terlihst dari kenaikan daya terpasang pembangkit EBT yang tumbuh 3,1 persen dari 8.530 MW pada 2022 menjadi 8.780 MW pada 2023.

Baca Juga: PLN Amankan Seluruh Aset Pembangkit Listrik dari Aksi Teroris dan Sabotase dengan Asuransi Askrindo

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI