Anak Usaha Emiten AMMN Raih Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Hingga Akhir Tahun 2024

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 26 Juli 2024 | 08:51 WIB
Anak Usaha Emiten AMMN Raih Izin Ekspor Konsentrat Tembaga Hingga Akhir Tahun 2024
Ilustrasi Pertambangan Konsentrat Tembaga Milik AMNT/(Dokumentasi AMMN).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMNT), anak usaha dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) meraih izin ekspor konsentrat tembaga dari Kementerian Perdagangan berdasarkan rekomendasi Surat Persetujuan Ekspor (SPE) yang dikeluarkan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Kuota ekspor konsentrat tembaga sejumlah 587.330 wmt (wet metrik ton) atau setara 534.000 dmt (dry metrik ton) berlaku hingga 31 Desember 2024.

Presiden Direktur AMNT, Rachmat Makkasau mengatakan kuota tersebut telah sesuai dengan pengajuan yang disampaikan dalam Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB) 2024.

"Izin ekspor ini akan memperkuat kondisi keuangan perusahaan yang saat ini sedang mengeluarkan belanja modal yang tinggi untuk berbagai proyek ekspansi untuk mendukung operasional smelter," ujar Rachmat dalam keterangannya, Jumat (26/7/2024).

Baca Juga: Anjlok, Kini Harga Emas Antam Dibanderol Rp 1,4 Juta/Gram

Pemberian izin ekspor tersebut turut menjadi bukti bahwa kemajuan proyek smelter tembaga yang dibangun oleh PT Amman Mineral Industri (AMIN) berjalan sesuai dengan target pemerintah.

Berdasarkan hasil verifikasi pihak ketiga independen, proyek smelter tembaga AMMN telah mencapai penyelesaian mekanis (mechanical completion) per tanggal 31 Mei 2024, di mana kemajuan smelter telah mencapai 95,5 persen.

Proses komisioning untuk fasilitas utama smelter berlangsung segera setelahnya. Produksi katoda tembaga pertama ditargetkan pada kuartal IV 2024.  
 
Fasilitas smelter tembaga AMMN memiliki total kapasitas input hingga 900 kilo ton per tahun (ktpa) konsentrat dari tambang Batu Hijau dan tambang Elang di masa depan.

Produk dari pemurnian ini akan berupa katoda tembaga yang mencapai 222ktpa, sekitar 18 ton emas, 55 ton perak, dan asam sulfat sekitar 830,000 ton per tahun.

Baca Juga: Emas Antam Mengkilap, Harga Meroket Tembus Rp1.406.000/Gram

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI