Kimia Farma Rambah Bisnis Sel Punca, Apa Itu?

Jum'at, 26 Juli 2024 | 07:52 WIB
Kimia Farma Rambah Bisnis Sel Punca, Apa Itu?
Fasilitas produksi pengembangan sel punca milik RSCM dan Kimia Farma telah memperoleh sertifikat Cara Produksi Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Kimia Farma Tbk bersama RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI) bekerjasama dalam penelitian dan produksi sel punca (stem cell) beserta turunannya hingga menghasilkan produk inovatif berbasis sel untuk membantu pengobatan masyarakat Indonesia.

Berlokasi di RSCM, fasilitas produksi pengembangan sel punca telah memperoleh sertifikat Cara Produksi Obat yang Baik (CPOB) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Fasilitas ini merupakan satu dari tiga fasilitas sel punca di Indonesia yang memiliki sertifikat CPOB dan satu-satunya fasilitas yang berdiri di Rumah Sakit. 

Sebelumnya, fasilitas produksi sel punca telah mendapatkan izin operasional dari Kementerian Kesehatan pada tahun 2020.

Penyerahan sertifikat CPOB ini dilaksanakan dalam acara bertajuk “Harmony in Stem CelI” pada 25 Juli 2024 di RSCM. Turut hadir pada acara tersebut yaitu Plt. Kepala BPOM Rizka Andalucia, Direksi RSCM, Direksi PT Bio Farma (Persero) dan Direksi PT Kimia Farma Tbk.

Baca Juga: Banyak Anak Cuci Darah Di RSCM Dinilai Wajar, Ketua IDAI Tegaskan Tak Ada Lonjakan Kasus Gagal Ginjal

Rizka Andalucia turut memberikan selamat kepada Kimia Farma dan RSCM yang telah memperoleh CPOB dari BPOM untuk fasilitas pengolahan sel punca. Sertifikasi CPOB bukan hanya sekedar fasilitas, akan tetapi merupakan penjaminan mutu dalam setiap proses pengolahan agar memenuhi produk yang bermutu dengan khasiat keamanan yang telah dibuktikan secara uji klinis. 

Dengan diperolahnya CPOB ini, RSCM dan Kimia Farma dapat mengolah seluruh produk sel punca tidak hanya untuk RSCM saja, tetapi untuk rumah sakit-rumah sakit lainnya.

Direktur Utama RSCM, dr. Supriyanto, Sp.B, FINACS, M.Kes menyatakan bahwa sinergi antara RSCM, Kimia Farma dan FKUI akan semakin kuat dengan diperolehnya sertifikat CPOB dari BPOM untuk fasilitas produksi sel punca di RSCM. 

"Dengan pelayanan satu pintu dan pendekatan tim multidisiplin yang tersedia, dimana RSCM juga memiliki Stem Cell and Metabolites Clinic (SCMC) akan menjamin layanan yang komprehensif dan integratif oleh dokter-dokter berpengalaman di bidangnya, mulai fase penegakan diagnosis, pengobatan dengan implantasi sel punca dan turunannya pada berbagai penyakit hingga rehabilitasi setelah implantasi," kata dr. Supriyanto dikutip Jumat (26/7/2024).

Sementara itu Direktur Portofolio, Produk dan Layanan Kimia Farma Jasmine Karsono mengatakan perseroan berkomitmen untuk terus berinovasi menciptakan pengobatan masa depan (advanced therapy medicinal products) yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. 

Baca Juga: Kris Dayanti Rutin Lakukan Stem Cell ke Jerman, Berapa Biaya yang Dihabiskan?

"Kolaborasi antara Perseroan dengan RSCM dan peneliti FKUI diharapkan dapat mendukung kemandirian produk biologis dalam negeri,” kata Jasmine.

Inovasi penggunaan sel punca dan turunannya dalam pengobatan penyakit saat ini sangat menjanjikan dan sedang tren.

Beberapa penyakit yang dapat diterapi dengan menggunakan sel punca dan turunannya antara lain osteoarthritis, Herniated Nucleus Pulposus (HNP), pneumonia, stroke, kebotakan, peremajaan kulit, melasma dan lainnya.

Kedepannya, Perseroan akan mengembangkan aplikasi terapi sel punca di beberapa rumah sakit yang telah bekerjasama dengan RSCM, Klinik Utama Kimia Farma, dan Klinik Kecantikan Marvee by Kimia Farma.

Perseroan juga menargetkan produk sel punca untuk segera memperoleh izin edar dari BPOM. Hal ini merupakan komitmen Kimia Farma dan RSCM terhadap mutu, keamanan dan kualitas produk sesuai standar yang berlaku.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI