Suara.com - Sudah jadi rahasia umum, kalau banyak bisnis yang gagal berkembang dan berakhir gulung tikar. Bahkan menurut Presiden Jokowi, 80% - 90% bisnis rintisan di Indonesia tidak bisa bertahan akibat tidak mampu melihat kebutuhan pasar.
Lebih lanjut, riset dari CB Insight menyebutkan setidaknya ada 20 alasan yang paling sering dikemukakan, sebagai penyebab gagalnya sebuah bisnis. Mulai dari tidak dibutuhkan pasar, kehabisan kas, komposisi tim yang tidak tepat, sampai tidak ada network.
“Namun, bila ditelaah lebih dalam. Kegagalan-kegagalan bisnis tersebut terjadi karena mereka memiliki gap yang besar. Yaitu gap knowledge, skill, dan network,” ujar Afrig Wasiso, CEO PT Aksara Juara Nusantara (Aksoro) ditulis Kamis (25/7/2024).
Oleh karena itu, Aksoro mengadakan workshop yang berjudul Scale Up 2.0, sebagai tempat para owner bisnis belajar, mengurangi ketiga gap tadi dan mencari insight untuk menaikkan skala level bisnisnya.
Baca Juga: Indonesia Re International Conference (IIC) 2024 Hari Pertama Resmi Dibuka
Di workshop yang diadakan pada tanggal 13 - 14 Juli 2024 tersebut, turut mengundang beberapa tokoh bisnis nasional sebagai pembicara. Yaitu Ignasius Jonan (CEO KAI 2009 - 2014), Natali Ardianto (Co-Founder Tiket.com), Adythia Pratama (Guerilla Marketing Strategist), dan Rindi Allorerung (Chief People Officer Aksoro Group).
“Harapannya, peserta Scale Up 2.0 yang terdiri dari CEO, Founder, atau pebisnis tersebut bisa mendapatkan insight-insight penting dari tokoh-tokoh hebat yang memiliki rekam jejak luar biasa, agar bisa menaik kelaskan bisnis mereka ke level-level selanjutnya,” lanjut Afrig.
Pada workshop ini peserta mendapatkan 4 materi kunci untuk scale up bisnis di level selanjutnya, yaitu leading business transformation, hiring the game changer, unleashing team’s potential, dan guerilla networking strategy.
Wendrik Wirawan, salah seorang peserta workshop Scale Up 2.0 yang juga pebisnis jasa advertising, mengungkapkan rasa senangnya yang luar biasa karena bisa mendapat banyak ilmu baru dan juga teman baru dari workshop ini.
Workshop yang dihadiri oleh 105 peserta secara offline dan 35 peserta online ini, tidak hanya menjadi ajang belajar bagi para peserta. Namun juga sebagai tempat menjalin networking untuk melahirkan kolaborasi-kolaborasi positif yang dapat semakin menghidupkan ekosistem bisnis di Indonesia.
“Semoga event ini dapat semakin rutin kami adakan, dan mampu menjadi sumbangsih positif Aksoro pada ekosistem bisnis di Indonesia.” pungkas Afrig.