Mengenal Teknologi Pertanian Tanpa Bakar

Rabu, 24 Juli 2024 | 06:56 WIB
Mengenal Teknologi Pertanian Tanpa Bakar
Ilustrasi. Petak demonstrasi (DemPlot) Pertanian Tanpa Bakar (PTB) di Kabupaten Kapuas Hulu menunjukkan hasil positif.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Petak demonstrasi (DemPlot) Pertanian Tanpa Bakar (PTB) di Kabupaten Kapuas Hulu menunjukkan hasil positif. Keberhasilan ini terlihat dari hasil panen selama percobaan.

Hal ini diungkap dalam acara Panen Bersama Demplot PTB oleh PT Annisa Surya Kencana (ASK) di Kecamatan Putussibau Utara, Selasa (23/7/2024).

“Kita patut mengapresiasi semua usaha menjaga kelestarian sumber daya alam, termasuk inisiatif pertanian tanpa bakar oleh PT ASK bersama warga Kecamatan Putussibau Utara,” kata Asisten Bidang Perekonomian & Pembangunan Setda Kabupaten Kapuas Hulu Triwati.

Tri menambahkan, kehadiran perusahaan yang berdampak positif bagi lingkungan dengan harapan dapat berkontribusi terhadap perbaikan iklim serta ketahanan pangan sangat penting. Selain itu, pemberdayaan masyarakat sangat diperlukan untuk mendukung kemajuan Kapuas Hulu. 

Baca Juga: East Weed Indonesia Berikan Edukasi ke Petani Optimalkan Benih Biar Nggak Gagal Panen

Pelibatan masyarakat oleh PT ASK, dengan lebih dari 70% karyawan berasal dari Kapuas Hulu, diharapkan dapat menjadi contoh bagi perusahaan lain yang berinvestasi di wilayah tersebut.

Inisiatif pertanian berkelanjutan PT ASK lebih menguntungkan dibanding metode bakar. Contohnya, panen timun di area 300 meter persegi menghasilkan 2,3 ton pada periode Maret sampai dengan Juni 2024, dibandingkan kurang dari 1 ton estimasi dengan metode bakar pada luasan area yang sama. 

Selain lebih menguntungkan, metode ini juga mengurangi polusi udara dan meningkatkan kesuburan tanah, menjadikan lahan pertanian lebih berkelanjutan.

Pertanian Tanpa Bakar (PTB) adalah metode mengelola lahan tanpa membakar untuk membersihkan atau mempersiapkannya. Metode yang digunakan adalah Hugelkultur (bedengan kayu), dengan menumpuk potongan kayu besar di atas tanah dan melapisinya dengan bahan organik seperti jerami, daun kering, tanaman hijauan, sampah dapur, dan kompos.

Penggunaan mulsa organik untuk menutupi tanah juga mengurangi biaya pestisida dan pupuk kimia. Sehingga metode PTB tidak hanya meringankan beban biaya petani, tetapi juga memberi dampak positif menurunnya risiko kebakaran lahan dan hutan.

Baca Juga: Momen Presiden Jokowi Lantik 3 Wakil Menteri Baru di Istana Negara

Direktur Utama PT ASK, Iwan Tricahyo Wibisono, mengungkapkan bahwa DemPlot PTB ini adalah salah satu upaya perusahaan dalam mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat tanpa mengganggu keseimbangan alam. 

Hal ini sejalan dengan misi PT ASK sebagai pemegang lisensi Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hutan (PBPH) yang berkomitmen dalam memberikan kontribusi positif kepada masyarakat, iklim, dan keanekaragaman hayati.  

"PT ASK senantiasa terus mendukung program pemerintah dalam pelestarian sumber daya hutan dan melangkah bersama masyarakat untuk masa depan lebih hijau," pungkasnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI