SKK Migas Setor Cuan Rp 114 Triliun ke Negara di Sepanjang Semester 1-2024

Iwan Supriyatna Suara.Com
Sabtu, 20 Juli 2024 | 07:01 WIB
SKK Migas Setor Cuan Rp 114 Triliun ke Negara di Sepanjang Semester 1-2024
Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada semester I-2024 mencatat penerimaan negara dari industri hulu migas mencapai US$7,6 miliar.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) pada semester I-2024 mencatat penerimaan negara dari industri hulu migas mencapai US$7,6 miliar atau setara dengan Rp114 triliun (kurs APBN 2024 1 US dolar = Rp15.000).

Angka ini 41% melebihi target penerimaan negara dari industri hulu migas dalam APBN 2024 yang sebesar US$5,41 miliar atau sekitar Rp81 triliun.

Adapun jika dihitung dengan kurs aktual yang saat ini di atas Rp16.000 per US dolar, maka rupiah yang dikantongi negara dapat lebih besar lagi.

Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menyebut bahwa kenaikan penerimaan negara dari hulu migas dapat terjadi selain karena faktor minyak dunia, juga berkat keberhasilan SKK Migas dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) dalam melakukan efisiensi biaya di semua lini.

Hal ini dapat dilihat dari realisasi cost recovery pada semester I-2024 yang sebesar US$3,3 miliar dari yang ditetapkan sebesar US$3,47 miliar atau realisasi cost recovery lebih rendah 4% dari anggaran.

“Ini bentuk dukungan industri hulu migas untuk terus memberikan kontribusi terbaik bagi negara guna mendukung pembangunan dan program-program pemerintah. Keberhasilan SKK Migas dan KKKS menjaga pengeluaran cost recovery di bawah pagu yang ditetapkan menunjukkan industri hulu migas berhasil menjaga efisiensi sembari tetap menjaga produktivitas,” ujar Dwi ketika konferensi pers capaian tengah tahun industri hulu migas di Jakarta Pusat, Jumat (19/7/2024).

Terkait kinerja lifting minyak dan gas, Dwi memaparkan kalau dari awal tahun hingga Juni 2024 telah ada kegiatan lifting minyak mencapai 576 ribu barel minyak per hari (BOPD) dan untuk salur gas mencapai 5.301 juta kaki kubik per hari (MMSCFD).

Belum optimalnya lifting minyak disebabkan realisasi program pemboran sumur pengembangan belum berjalan maksimal karena kurangnya ketersediaan rig atau alat melakukan pengeboran serta adanya banjir di beberapa lokasi sehingga lifting dengan menggunakan truk tidak bisa dilakukan.

Lalu untuk salur gas mencatatkan kinerja yang lebih baik dengan realisasi salur gas pada semester I-2024 mencapai 5.301 MMSCFD atau meningkat dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun lalu sebesar 5.326 MMSCFD.

Baca Juga: SKK Migas Gelar Anugerah Jurnalistik, Apresiasi Insan Media Massa

“Kegiatan forum gas bumi dan upaya mendorong penyerapan gas berhasil mendapatkan pembeli yang akan meningkatkan penyerapan gas hingga akhir tahun 2024 dengan prognosa salur gas akhir tahun yang diperkirakan akan mencapai sekitar 5.554 MMSCFD atau lebih tinggi dibandingkan realisasi tahun 2022 yang sebesar 5.347 MMSCFD. Jika berhasil direalisasikan, maka selama 2 tahun berturut-turut salur gas mengalami kenaikan,” paparnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI