BUMN Karya Keciduk Rebutan Proyek Pemerintah

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 19 Juli 2024 | 08:52 WIB
BUMN Karya Keciduk Rebutan Proyek Pemerintah
Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga/(Suara.com/Achmad Fauzi).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri BUMN Erick Thohir mau mengintegrasi seluruh BUMN Karya. Nantinya, ada beberapa perusahaan pelat merah sektor karya yang tadinya BUMN, ke depan akan menjadi anak usaha.

Staf Khusus Menteri BUMN, Arya Sinulingga mengatakan, upaya ini dilakukan agar BUMN-BUMN tak berebut proyek-proyek pemerintah. Sebab, dia melihat beberapa BUMN karya banting harga untuk mendapatkan proyek pemerintah.

"Tapi yang pasti dengan begitu, ini kuncinya lho, dengan begitu makanya tender-tender di PU atau di pemerintahan akan lebih sehatkan," ujar Arya di Kementerian BUMN, Jakarta yang dikutip Jumat (19/7/2024).

"Ini nggak antar BUMN saling saingan, banting-banting harga, banding-banding harga, ya membuat mereka akhirnya nggak bisa dapat margin bagus, dipaksakan juga kadang-kadang," sambung dia.

Baca Juga: Erick Thohir Bantu Prabowo Kelola BUMN, Susun Dokumen Transisi

Menurut Arya, Kementerian BUMN kini tengah berkoordinasi dengan Kementerian PUPR dalam proses integrasi ini.

Adapun, beberapa BUMN karya yang direncanakan untuk dintegrasi itu diantaranya, Waskita Karya akan menjadi anak usaha Hutama Karya.

Kemudian. Nindya Karya dan Brantas Abipraya akan menjadi anak usaha Adhi Karya, lalu Wijaya Karya menjadi anak usaha ke PT PP.

"Tunggu, kan lagi bikin surat oleh Pak Erick Thohir kan ke PURP, kita kan tetap berkoordinasi dengan Kementerian Teknis kita untuk itu (merger)," ucap dia.

Arya menambahkan, upaya integrasi ini semata-mata untuk menyehatkan keuangan masing-masing BUMN karya. Selain itu, akan membuat BUMN Karya terkonsentrasi pada keunggulan masing-masing.

Baca Juga: Begini Nasib Karyawan Setelah BUMN Karya Dilebur, Ada PHK?

"Yang pasti semua tahapan yang kita lakukan akan membuat masing-masing BUMN punya spesifikasi dan spesialisasi," pungkas dia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI