Suara.com - Pertamina Patra Niaga Soekarno-Hatta Aviation Fuel Terminal & Hydrant Instalation (SHAFTHI) kembali meraih prestasi dalam menjalankan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) di ajang Nusantara CSR Awards 2024.
Pada acara penganugerahan tersebut, Pertamina Patra Niaga SHAFTHI menerima Trophy KERIS Kehormatan Nusantara CSR Awards sebagai penghargaan atas dedikasi dan kontribusinya dalam transformasi bisnis berkelanjutan.
Nusantara CSR Awards merupakan bagian dari roadmap apresiasi ESG (Environmental, Social, and Governance) NUSANTARA yang diinisiasi oleh La Tofi School yang bertujuan untuk memberikan penghargaan kepada perusahaan yang berkontribusi besar pada aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola bisnis.
Program TJSL unggulan Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat dalam ajang tersebut adalah Betel Leaf Empowerment Hub Program yang berhasil meraih penghargaan tertinggi dalam hal inisiatif memberikan dampak signifikan dan berkelanjutan bagi masyarakat dengan kategori Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi.
Betel Leaf Empowerment Hub Program diakui oleh Dewan Forensik ESG NUSANTARA karena keberhasilannya menciptakan dampak luas dan perubahan signifikan bagi komunitas yang terlibat dan tidak hanya fokus pada pemberdayaan ekonomi tetapi juga mempromosikan penggunaan sumber daya alam khususnya daun sirih secara berkelanjutan melalui berbagai kegiatan pelatihan dan pengembangan kapasitas.
Program ini diinisasi oleh Pertamina Patra Niaga SHAFTHI dalam rangka memberdayaan komunitas yang berada di Kelurahan Mekarsari Kota Tangerang yang menjadi fokus dari program berdasarkan hasil social mapping.
Program ini telah mendapatkan pengakuan dari pemerintah setempat, termasuk penghargaan Program Kampung Iklim (PROKLIM) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) yang menunjukkan adanya dampak positif terhadap lingkungan dan masyarakat.
Tujuan utama dari Betel Leaf Empowerment Hub Program adalah untuk memanfaatkan potensi budidaya daun sirih guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial masyarakat di Kampung Sirih.
Program ini melibatkan berbagai kelompok masyarakat, termasuk bapak-bapak dari Kelompok Kampung Sirih yang dilatih dengan budidaya daun sirih dan pengelolaan bank sampah serta ibu rumah tangga yang tergabung dalam Kelompok IBU KOS dan Kelompok KEMBANGSRI juga turut diberdayakan untuk mengelola budidaya daun sirih menjadi produk bernilai ekonomi seperti Batik Ecoprint, keripik sirih, teh SIJALE (Sirih Jahe Lemon) dan sabun sirih.
Selain itu, kelompok pemuda yang belum bekerja dan tergabung dalam Kelompok Pemuda Inovatif juga ikut dilibatkan dalam program ini.