Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) melakukan perombakan kabinet di akhir masa jabatannya. Setidaknya ada tiga Wakil Menteri yang akan dilantik Jokowi yaitu, Wakil Menteri Keuangan, Wakil Menteri Investasi, dan Wakil Menteri Pertanian.
Salah satu sosok yang disorot yaitu Thomas Djiwandono yang digadang-gadang jadi Wakil Menteri Keuangan. Thomas diketahui merupakan keponakan Presiden Terpilih Prabowo Subianto.
Thomas juga menduduki posisi Anggota Tim Gugus Tugas Sinkronisasi Prabowo-Gibran Bidang Ekonomi dan Keuangan.
Lantas, siapa sosok Thomas Djiwandono yang didapuk mendapingin Sri Mulyani Indrawati?
Baca Juga: Rekam Jejak Keponakan Prabowo yang Bakal Dilantik Jadi Wakil Sri Mulyani
Mengutip situs Partai Gerindra, Kamis (18/7/2024), Thomas lahir dari keluarga terpandang dari pasangan Soedradjad Djiwandono dan Biantiningsih Miderawati.
Ayahnya adalah adalah mantan Gubernur Bank Indonesia yang kini mengajar di Nanyang Technological University, Singapura. Sedangkan ibunya Bianti adalah kakak kandung Prabowo Subianto pendiri Partai Gerindra.
Pria kelahiran Jakarta 52 tahun lalu ini juga merupakan cicit RM Margono Djojohadikusumo, pendiri Bank BNI 46.
Dari sisi pendidikan, Thomas bersekolah di SMP Kanisius, Menteng, Jakarta. Dirinya menempuh kuliah di bidang studi sejarah di Haverford Colloge, Pennsylvania, Amerika Serikat dan mengambil master di bidang International Relations and International Economics di Johns Hopkins University School of Advanced International Studies, Washington, Amerika Serikat.
Kariernya dimulai sebagai wartawan magang di Majalah Tempo pada tahun 1993 dan pada tahun 1994 di Indonesia Business Weekly. Selain itu, Tommy sapaan akrabnya sempat berkarir sebagai analisis keuangan di Whetlock NatWest Securities, Hong Kong.
Pada tahun 2006, kariernya meroket saat pamannya Hashim memintanya untuk membantu di Arsari Group dan ia menjabat sebagai Deputy CEO Arsari Group, perusahaan agrobisnis.
Sementara dalam karier politiknya, Tommy terlibat dalam partai Gerindra, dan sempat menjadi Caleg di Provinsi Kalimantan Barat. Kini dia menjadi Bendahara Umum Partai Gerindra. Ia pengendali kekuangan partai bentukan pamannya, Prabowo Subianto.
Selama Pilpres 2014, mengusung pasangan Prabowo-Hatta, peran Tommy sangat penting bagi Koalisi Merah-Putih (KMP) untuk kebutuhan logistik. Tommy bertugas mencatat aktivitas keuangan partai dengan sangat rapi.