Suara.com - Para pengusaha hotel di Indonesia menyatakan optimismenya bahwa industri pariwisata akan bangkit kembali dalam waktu dekat setelah dihantam pandemi Covid-19.
Kelas menengah yang mengalami pertumbuhan signifikan menjadi harapan sektor ini.
"Negara ini sangat menarik baik untuk rekreasi maupun bisnis. Pertumbuhan kelas menengah dan peningkatan disposable income berpotensi memperkuat market domestik wisata di Indonesia," kata General Manager Umana Bali Serpil Guney dikutip Selasa (16/7/2024).
Menurut dia Bali yang menjadi salah satu destinasi wisata kelas dunia sekarang ini terus menarik wisatawan dari penjuru dunia. Hal ini juga didukung dengan berkembangnya beberapa destinasi di berbagai daerah yang semakin populer, menawarkan berbagai pengalaman menarik bagi wisatawan.
Baca Juga: ARTOTEL Yogyakarta Manjakan Lidah dengan Kreasi Rasa Nusantara, Ada Apa Saja?
"Selain itu, maraknya tren ecotourism dan sustainable travel sejalan dengan keindahan alam dan komitmen Indonesia untuk melestarikan lingkungannya,"katanya.
Meski demikian salah satu aspek penting yang perlu dibenahi dalam industri pariwisata RI adalah kesadaran dan penerapan praktik pariwisata yang lebih berkelanjutan. Oleh karena itu, dirinya mengajak setiap pelaku pariwisata untuk menjalankan pariwisata berkelanjutan dan bertanggung jawab.
"Di Umana sendiri, kami memiliki campaign Travel with Purpose, di mana kami bekerja sama dengan komunitas perajin untuk menyediakan amenities hotel berkualitas tinggi seperti perlengkapan rias yang terbuat dari lembar daun pisang yang didaur ulang, kotak dari tempurung kelapa, dan sandal alami yang terbuat dari serat pandan dan mendong," paparnya.
Selain itu Umana turut membantu kesejahteraan masyarakat sekitar melalui pengadaan lapangan pekerjaan bagi mereka. Tercatat, sekitar 40% anggota tim di Umana Bali merupakan penduduk Ungasan yang bekerja secara full time dan harian.
Asal tahu saja Indonesia memiliki potensi besar untuk tumbuh dan berkembang karena jumlah masyarakat kelas menengah di negeri ini sangat besar, bahkan terbesar di Asia Tenggara.
Baca Juga: Kenapa Donald Trump Ingin Bangun Resor Ultra Mewah Lido? Ini Alasannya
Bank Dunia dalam laporannya bertajuk “Aspiring Indonesia – Expanding the Middle Class” menyebutkan hampir separuh masyarakat Indonesia menuju kelas menengah. Jumlahnya mencapai 114,7 juta orang.
Jumlah tersebut porsinya mencapai 44% dari total penduduk Indonesia yang mencapai 261 juta jiwa pada 2016. Jumlah ini merupakan yang terbanyak dibandingkan dengan kelompok lainnya.
Dalam 20 tahun terakhir (hingga 2014), mayoritas orang miskin dan rentan miskin telah keluar dari kemiskinan dan ingin masuk ke kelas menengah. Jumlahnya hampir mencapai 115 juta.