Suara.com - Mantan Direktur Utama Bursa Efek Indonesia (BEI) periode 2015-2018 Tito Sulistio menganggap perusahaan BUMN seperti 'kartel' besar yang berkelompok saat melawan perusahaan swasta.
Terlebih, perusahaan dalam naungan Kementerian BUMN ini dengan mudah mendapatkan suntikan modal dari pemerintah melalui Penyertaan Modal Negara atau PMN.
"Tapi sinergi BUMN sepertinya malah menjadi seperti kartel besar yang bersaing langsung dengan swasta,” kata Tito dalam akun Instgram pribadinya dikutip Selasa (16/7/2024).
Dalam bersaing dengan swasta, kata dia, perusahaan BUMN ditopang oleh negara melalui PMN. Kondisi ini yang Tito sebut menjadi tak sehat karena langsung disokong modal lewat APBN.
Baca Juga: Yayasan BUMN Luncurkan Kompetisi 'Pikiran Terbaik Negeri' dengan Total Grant Rp 3 Miliar
“Sebaiknya cari cara lain yang tidak memberatkan APBN . Apalagi kalau dibiayai dengan berutang. Bisakah ini dibatalkan ?” usul dia.
Apalagi kata Tito anggaran PMN ini lebih besar dibandingkan anggaran untuk bea siswa dan bantuan sosial pendidikan.
“Saya tidak tau, sedih atau membanggakan melihat republik ini secara gagah menyuntik modal puluhan triliun setiap tahunnya untuk membesarkan BUMN.” Keluh dia.