Profil dan Kekayaan Lo Kheng Hong, Punya Banyak Saham Bank Hingga Otomotif

M Nurhadi Suara.Com
Minggu, 14 Juli 2024 | 15:00 WIB
Profil dan Kekayaan Lo Kheng Hong, Punya Banyak Saham Bank Hingga Otomotif
Lo Kheng Hong
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Profil dan kekayaan Lo Kheng Hong kerap disorot sebagai raja saham Indonesia. Dia tak pelit ilmu lantaran sering membagikan tips mengoleksi saham yang juga menjadi sumber utama kekayaannya.

Seperti diketahui, Lo selama ini menaruh investasi pada saham milik PT ABM Investama Tbk (ABMM) yang bergerak di sektor energi dan batu bara. Kini lebih dari 5 persen dari total saham tersebut dipegang oleh Lo Kheng Hong.

Lo Kheng Hong membeli saham perusahaan tersebut pada 28 Maret 2024 dengan melakukan empat kali transaksi, masing – masing 90.000 saham ABMM dibeli dengan harga Rp3.810, kemudian 40.000 saham dibeli di Rp3.820, lalu 110.000 saham dibeli di Rp3.840, dan terakhir 40.000 saham dibeli di Rp3.860. Desngan demikian, total saham yang dibeli sebanyak 280.000 lot senilai Rp 1,07 miliar.

Keputusan Lo dalam membeli saham ABMM dilatarbelakangi oleh kinerja positif perusahaan. ABMM mencatat kenaikan laba tahun berjalan USD 289 juta sepanjang 2023 atau naik 7 persen dari tahun sebelumnya.

Baca Juga: Siapa Mama Ghufron? Kiai yang Mengaku punya Kemampuan Seperti Nabi Sulaiman

Lo juga mendiversifikasi kepemilikan saham ke sejumlah perusahaan lain. Dia diketahui juga menanam saham di PT Astra Otoparts Tbk (AUTO), PT Bank OCBC NISP (NISP), dan PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA). Daftar ini menarik karena setidaknya ada dua emiten perbankan yang sahamnya juga dibeli oleh Lo.

Bahkan, Lo Kheng Hong masuk dalam jajaran 20 orang pemegang saham terbanyak BNGA. Per Desember 2023, dia nangkring di urutan ke-14 dengan total 19.764.000 saham atau sebanyak 0,08%.

Meski semuanya terdengar mentereng, bukan berarti Lo Kheng Hong tak pernah mengalami kegagalan dalam bermain saham. Pada 2022 lalu kekayaannya menguap Rp15 miliar dalam sehari akibat aturan pelarangan ekspor batu bara yang diterbitkan pemerintah. Padahal dia menaruh kekayaannya dalam saham perusahaan batu bara PT Petrosea Tbk. Saat itu Lo menguasai lebih dari 151 juta saham perusahaan atau 15 persen dari total keseluruhan. Saat itu, nilainya mencapai Rp333 miliar.

Namun, di hari kebijakan pelarangan itu terbit nilai saham perusahaan turun hingga kekayaan Lo pun ikut menguap.

Dari pengalaman tersebut, Lo pernah berujar bahwa harga tiap komoditas pasti penuh dengan fluktuasi. Dengan demikian, saat bad time saham batu bara mungkin akan murah, namun dirinya percaya suatu saat harga tersebut pasti akan kembali lagi. Namun demikian, sebelum memutuskan berinvestasi seorang calon investor mesti jeli dalam membaca pasar. 

Baca Juga: Profil Terkini Budi Arie Setiadi, Menkominfo yang Dinyinyir karena Foto Bareng dengan Tentara Israel

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI