Cimory Punya Siapa? Heboh Rumor Produknya Disebut Bukan Susu Murni

Rifan Aditya Suara.Com
Jum'at, 12 Juli 2024 | 19:10 WIB
Cimory Punya Siapa? Heboh Rumor Produknya Disebut Bukan Susu Murni
Bambang Sutantio, pemilik Cimory (Dok. Cimory)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Produk susu Cimory viral di media sosial. Perbincangan tersebut bermula ketika sebuah akun menyatakan bahwa Cimory sebenarnya tak layak dikategorikan sebagai produk susu. Sebabnya, kandungan susu segar Cimory hanya 20 persen. Pertanyaan seputar siapa pemilik Cimory pun mengemuka.

Namun, di antara komentar miring tersebut, ada juga warganet yang menceritakan sisi positif Cimory. Akun @melanieppuchino yang mengaku pernah bekerja di Cimory di kawasan Cikande, Jawa Barat tersebut menulis bahwa produsen susu yang memiliki peternakan sendiri seperti Cimory tidak mungkin tidak memproduksi susu UHT dengan kandungan susu murni.

“Padahal produsen susu setau gw terutama cimory yg punya peternakan dan pengolahan susu sendiri, sangat gak mungkin gak ngeluarin UHT dgn kandungan susu murni. Ini ada koq UHTnya yg 100% isinya susu. Koq bandingin cepet2 dan gak jelasin harganya brp, rasanya pakai apa, coklat beneran atau perisa?” tulisnya.

Akun tersebut menambahkan bahwa zaman sekarang orang akan dengan gampang memberikan penilaian meskipun hanya mengambil sampel amatir. Padahal imbas penilaian itu bisa berdampak pada produk, perusahaan, bahkan karyawan.

Baca Juga: Komisaris Starbucks RI Mundur di Tengah Aksi Boikot

“Kalau mau banding2in ya dijejerin yg semuanya full cream mana, susu rasa2 mana, harganya berapa, kemasannya gmn, gitu. Kalau mau sehat ya jangan minum rasa2, SELESAI. Ada pilihan di produk2 tsb mau yg sehat atau ada rasanya dengan gula dsb-nya ya terserah," ujarnya.

Pemilik Cimory

Menilik website resmi Cimory atau Cisarua Mountain Dairy, pendiri dan komisaris Cimory Group adalah Bambang Sutantio. Ia merupakan pria kelahiran 26 Desember 1958.

Pada awal tahun ini Bambang masuk dalam jajaran orang terkaya nomor 17 di Indonesia versi Forbes Reel Time Billionares. Total hartanya USD 1,7 miliar.

Bambang memang identik dengan sosok wirausahawan visioner yang pandai membaca peluang. Terlahir dari keluarga sederhana, dia membangun Cimory Group dari nol.

Baca Juga: Ada Apa Dengan BJB? Komutnya Mendadak Mundur Meski Baru Seumur Jagung

Cimory dimulai tanpa dukungan modal sejak awal, bahkan hanya dengan bantuan satu orang karyawan. Awalnya Bambang mendirikan PT Macroprima Panganutama pada tahun 1993. Ia memulai bisnis olahan daging ini bekerja sama dengan peternak di Jawa Timur.

Produk Macroprima telah tersebar di toko-toko ritel dengan nama merek Kanzler. Tahun 2004, Bambang memutuskan bisnis Cimory untuk go public.

Hasilnya, ia mendapatkan peningkatan modal lebih dari 200 juta USD atau setara Rp 3,2 triliun. Menurut Forbes, Cimory melaporkan penjualan 404 juta USD pada tahun 2022, naik 55% dari sebelumnya.

Kemudian Januari 2023, perusahaan ekuitas swasta General Atlantic membeli 5,64% saham Cimory seharga 130 juta USD. Dengan peningkatan ini, Cimory tak hanya dikelola oleh Bambang saja.

Ia pun mempercayakan anak-anaknya untuk menjadi petinggi perusahaan. Diketahui, Bambang Sutantio memiliki 3 anak mereka adalah Wenzel, Axel dan Farell. Putra sulungnya, Farell Grandisuri Sutantio, menjalankan perusahaan sebagai presiden direktur. 

Pendidikan dan Prestasi Bambang Sutantio

Bambang meraih gelar Diplom-Ingeniur di bidang Teknologi Pangan dari Technical University of Berlin pada tahun 1984. Dia juga merupakan penerima EY Entrepreneur of The Year 2019, di bawah kategori Food Manufacturing Entrepreneur.

Karena keberhasilannya membangun bisnis yang berbasis pada peternakan, Bambang pun diberi gelar Doctor Honoris Causa bidang Ilmu Peternakan kepada Dipl.-Ing dari Universtias Diponegoro (Undip). 

Sepanjang kariernya, Bambang telah mendirikan dan memimpin beberapa perusahaan di bawah Cimory Grup, di antaranya Manufaktur Makanan dan Minuman, Industri Bahan Makanan, Industri Wisata, dan taman rekreasi Keluarga.

Tidak hanya fokus memproduksi olahan susu, Bambang Sutantio juga mengembangkan bisnisnya dengan membuka factory outlet yang diutamakan untuk wisata bertajuk Dairyland.

Lokasinya di Semarang, Puncak, Prigen, Bogor, Boyolali dan Lembang. Di Dairyland, pengunjung dapat melakukan berbagai aktivitas, seperti memberi makan hewan ternak, restoran, musium susu dan wahana foto.

Demikian penjelasan tentang Bambang Sutantio, pemilik Cimory yang produknya tengah menjadi sorotan lantaran viral konten disebut  bukan susu murni.

Kontributor : Nadia Lutfiana Mawarni

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI