Suara.com - Adik kandung Presiden terpilih Prabowo Subianto, Hashim Djojohadikusumo mengaku sudah bertemu dengan Bank Dunia terkait rencana Prabowo mengkerek naik rasio utang terhadap PDB Indonesia hingga mencapai angka 50% dari posisi saat ini 36%.
Rencana menaikkan rasio utang ini demi memuluskan ambisi Prabowo untuk menjalankan program andalannya 'Makan Bergizi Gratis' yang diperkirakan menyedot anggaran ratusan triliun.
Hal ini diutarakan Hashim dalam sebuah wawancara dengan media asing Financial Times di London baru-baru ini.
Dalam laporan Reuters yang dikutip Kamis (11/7/2024) Hashim mengatakan Indonesia masih dapat mempertahankan peringkat layak investasi meskipun rasio utang terhadap PDB meningkat menjadi 50%.
Baca Juga: Adik Prabowo Bongkar Rencana Ambisius Soal Utang Negara
"Idenya adalah untuk meningkatkan pendapatan dan menaikkan tingkat utang. Kami tidak ingin menaikkan tingkat utang tanpa menaikkan pendapatan (pajak, cukai, royalti, dari pertambangan dan bea masuk)” ujar Hashim.
Selama kampanye, Prabowo mengatakan bahwa dia ingin menaikkan tingkat utang publik, sementara juga berjanji untuk meningkatkan rasio pajak terhadap PDB menjadi 16% dari sekitar 10% saat ini.
Rencana ini kata Hashim sudah dibicarakan dengan Bank Dunia, lembaga itu kata dia tak mempermasalahkan kenaikan rasio utang ini.
"Saya sudah berbicara dengan Bank Dunia dan menurut mereka 50% adalah tindakan yang bijaksana," lanjutnya.
Meski demikian, Hashim mengatakan Prabowo tidak akan mengeksekusi kebijakan ini tanpa didahului oleh kenaikan penerimaan negara, baik pajak, cukai, PNBP, dividen, royalti dan lainnya.
Baca Juga: Prabowo Dirumorkan Enggan Pindah ke IKN, Menteri Bahlil: Kata Siapa?
"Kami tidak ingin menaikkan tingkat utang tanpa meningkatkan pendapatan," ujar Hashim.