Lebih Ramah Lingkungan, GGF Terapkan Ekonomi Sirkular dengan Budidaya Maggot

Sales Team Suara.Com
Jum'at, 12 Juli 2024 | 10:40 WIB
Lebih Ramah Lingkungan, GGF Terapkan Ekonomi Sirkular dengan Budidaya Maggot
Booth GGF di Green Economy Expo di Jakarta Convention Center. (Dok: Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Great Giant Foods (GGF), brand entity dari Sunpride, Sunpride Lyfe, Duta, Oriji, Re.juve, Bonanza, Hometown dan Cap Kodok menggunakan maggot (belatung) untuk mengurai limbah organik yang dihasilkan menjadi kompos. Selanjutnya maggot diolah menjadi tepung maggot yang berfungsi sebagai salah satu bahan dasar pembuatan pupuk cair organik.

Presiden Direktur GGF, Tommy Wattimena menjelaskan, praktik ekonomi sirkular yang diterapkan merupakan bentuk komitmen perusahaan untuk menjaga keberlanjutan. Sebab ekonomi sirkular merupakan sistem ekonomi yang memanfaatkan kembali apa yang telah digunakan di awal, sehingga tidak ada bagian yang terputus dalam manajemen rantai pasokan.

"Contohnya seperti maggot yang kami budidayakan ini. Jadi maggot ini kami budidayakan untuk mengolah limbah-limbah organik seperti kulit pisang, nanas dan jambu. Kemudian maggot ini kami jadikan tepung maggot untuk membuat pupuk organik. Jadi tidak ada limbah sampah yang kami buang begitu saja," urai Tommy Wattimena saat ditemui di acara Green Economy Expo di Jakarta Convention Center beberapa waktu lalu.

Lebih jauh Tommy menjelaskan, pihaknya melakukan riset dan pengembangan budidaya maggot selama 4 tahun. Hasilnya, maggot ini terbukti mengandung protein yang tinggi, sehingga bisa mensubstitusi bahan-bahan yang digunakan sebelumnya untuk membuat pupuk organik. Adapun protein yang sebelumnya digunakan dalam membuat pupuk organik adalah tepung ikan atau tepung kedelai.

Kendati demikian, pupuk organik yang mengandung maggot masih digunakan untuk perkebunan internal perusahaan. Sebab kebun yang ada di Lampung dan Jawa Timur kebutuhannya mencapai 5 ton per bulan, sedangkan produksi maggot masih ada di angka 3 ton per bulan.

"Masih digunakan untuk perusahaan belum keluar," imbuhnya.

Sementara untuk para petani plasma dan mitra, GGF sejauh ini sudah memberikan edukasi mengenai budidaya maggot. Sehingga limbah yang dihasilkan tidak dibuang sia-sia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI