BUMN ID Food Terlilit Utang Segunung, Kini Minta Suntikan PMN Rp 1,6 Triliun

Kamis, 11 Juli 2024 | 14:04 WIB
BUMN ID Food Terlilit Utang Segunung, Kini Minta Suntikan PMN Rp 1,6 Triliun
Perusahaan BUMN Pangan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food terlilit utang hingga Rp 8,2 triliun.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Perusahaan BUMN Pangan PT Rajawali Nusantara Indonesia (Persero) atau ID Food terlilit utang hingga Rp 8,2 triliun. Hal ini mendorong ID Food untuk mengajukan Penyertaan Modal Negara (PMN) sebesar Rp 1,6 triliun kepada pemerintah.

Direktur Utama ID Food, Sis Apik Wijayanto, mengungkapkan bahwa utang tersebut berasal dari penggabungan 8 BUMN pangan menjadi 5 entitas di bawah naungan ID Food. "Memang dalam pembentukan ID Food ini tidak semua anak perusahaan bergabung dalam kondisi sehat," ungkapnya dalam rapat dengar pendapat dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (10/7/2024).

Utang tersebut terdiri dari utang bank dan medium-term note (MTN) senilai Rp 8,01 triliun dan piutang usaha senilai Rp 208 miliar. Beban bunga utang yang tinggi membebani keuangan ID Food, sehingga perusahaan mengalami kesulitan untuk melakukan investasi dan ekspansi.

PMN yang diajukan ID Food akan digunakan untuk dua keperluan, untuk embayaran utang bank sebesar Rp 1 triliun dan pembiayaan program cadangan pangan pemerintah (CPP) sebesar Rp 600 miliar

Baca Juga: Erick Thohir Rela Malam-malam Rapat dengan DPR Demi BUMN Pemerintahan Prabowo Raih PMN

Sis Apik menjelaskan bahwa program CPP merupakan penugasan dari pemerintah kepada ID Food untuk menjaga ketahanan pangan nasional. Untuk itu, ID Food membutuhkan dana untuk membeli dan menyimpan cadangan pangan strategis seperti beras, gula, dan daging.

Pemerintah belum memberikan kepastian mengenai persetujuan PMN untuk ID Food. Namun, Komisi VI DPR RI menyatakan dukungannya terhadap program-program ID Food yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan pangan nasional.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI