Rupiah Kembali Anjlok di Rabu Pagi, Ini Pemicunya

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 10 Juli 2024 | 10:20 WIB
Rupiah Kembali Anjlok di Rabu Pagi, Ini Pemicunya
Petugas menunjukkan mata uang Rupiah dan Dolar AS di tempat penukaran uang Dolar Indo, Jakarta, Kamis (20/10/2022). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar AS pada perdagangan Rabu pagi. Hal ini, imbas Bank Sentral Amerika Serikat atau The Fed yang tidak mau terburu-buru menaikkan suku bunga acuannya.

Seperti dilansir Antara, Rabu (10/7/2024), Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Rabu pagi, melemah 37 poin atau 0,23 persen menjadi Rp 16.288 per dolar AS dari sebelumnya sebesar Rp 16.251 per dolar AS.

Pengamat Pasar Uang, Ariston Tjendra mengatakan, pernyataan Gubernur Bank Sentral AS, Jerome Powell semalam di hadapan Kongres AS, tidak meyakinkan pasar bahwa the Fed akan segera melakukan pemangkasan suku bunga acuannya.

Powell memberikan indikasi bahwa the Fed tidak akan terburu-buru memangkas suku bunga acuan karena membutuhkan data tambahan yang memperlihatkan data inflasi benar turun.

Baca Juga: Nilai Tukar Rupiah Tertekan Sentimen Global Pagi Hari Ini

"Sikap Powell ini mendorong penguatan dolar AS terhadap nilai tukar lainnya. Indeks dolar AS pagi ini masih berada di atas kisaran 105.11, sedikit di atas pergerakan pagi sebelumnya," ujar Ariston.

Dia melanjutkan, pelaku pasar masih menunggu data inflasi konsumen AS yang akan dirilis pada Kamis malam. Data ini bisa memberikan gambaran mengenai kondisi inflasi terbaru AS.

Pasar memproyeksikan data inflasi yang akan dirilis nanti masih di kisaran sama seperti bulan sebelumnya.

Pada hari ini, Ariston melihat rupiah masih berpeluang melemah hari ini ke arah Rp 16.300, dengan potensi batas bawah di kisaran Rp 16.220.

Baca Juga: Penguatan Kurs Rupiah Bisa Terhalang Pidato Pamungkas Jerome Powell

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI